kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.770   45,00   0,27%
  • IDX 8.041   -85,89   -1,06%
  • KOMPAS100 1.115   -15,24   -1,35%
  • LQ45 796   -13,08   -1,62%
  • ISSI 280   -3,76   -1,33%
  • IDX30 418   -6,67   -1,57%
  • IDXHIDIV20 480   -5,99   -1,23%
  • IDX80 122   -1,69   -1,37%
  • IDXV30 134   0,38   0,28%
  • IDXQ30 132   -1,76   -1,31%

Simak Reksadana yang Bisa Dicermati Saat Tren Penurunan Suku Bunga, Ini Strateginya


Kamis, 25 September 2025 / 17:06 WIB
Simak Reksadana yang Bisa Dicermati Saat Tren Penurunan Suku Bunga, Ini Strateginya
ILUSTRASI. Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuan menjadi 4,75%. Sejumlah jenis reksadana dinilai menarik untuk dicermati bagi investor. KONTAN/Muradi/2016/03/02


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuan menjadi 4,75%. Sejumlah jenis reksadana dinilai menarik untuk dicermati bagi investor. 

Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto menilai bahwa sektor perbankan biasanya akan diuntungkan dengan menurunnya cost of fund. Untuk sektor lain, biasanya butuh waktu karena penyesuaian suku bunga kredit itu tidak segera. 

Ia bilang, yang akan diuntungkan lebih ke perusahaan yang sedang menerbitkan obligasi. Karena punya kesempatan untuk menerbitkan seri baru dengan kupon yang lebih murah. 

Dengan tren suku bunga rendah, Rudiyanto mengatakan, reksadana pendapatan tetap atau reksadana campuran bisa dicermati investor. 

“Bisa 50% - 70% di reksadana pendapatan tetap atau campuran, sisanya di reksadana jenis lain seperti saham, pasar uang, terproteksi, dan US Dollar,” ujar Rudiyanto kepada Kontan, Kamis (25/9/2025).

Baca Juga: Begini Strategi Investasi Reksadana di Tengah Tren Penurunan Bunga

Disisi lain, Head of Business Development Division HPAM, Reza Fahmi mengatakan, momentum ini menciptakan ruang capital gain bagi reksadana pendapatan tetap. Sekaligus memberi sentimen positif ke pasar saham domestik.  

Namun, investor tetap perlu mencermati risiko global. Yakni arah suku bunga The Fed, fluktuasi harga energi, dan geopolitik. Dengan pendekatan selektif, reksadana pendapatan tetap dan campuran berpeluang jadi primadona di sisa tahun ini. Sementara reksadana saham menawarkan upside lebih besar dengan volatilitas lebih tinggi.

Reza mengatakan reksadana pendapatan tetap paling diuntungkan dari penurunan suku bunga, terutama seri obligasi menengah. Reksadana campuran cocok untuk investor moderat, menggabungkan stabilitas obligasi dan potensi pertumbuhan saham.

Lalu, reksadana saham untuk investor agresif. Sektor properti, konsumer, dan perbankan bisa jadi pendorong di fase ini. Reksadana pasar uang tetap relevan untuk menjaga likuiditas, meski return relatif rendah.

Berikutnya, reksadana syariah alternatif bagi investor yang mengedepankan prinsip syariah, baik di sukuk maupun saham syariah. 

Dengan tren penurunan suku bunga, Reza bilang reksadana bisa menjadi instrumen horizon jangka menengah (1 tahun – 3 tahun). Investor bisa memaksimalkan momentum kenaikan harga obligasi sekaligus menjaga keseimbangan risiko dari fluktuasi global. Adapun, untuk dana darurat atau kebutuhan likuid, reksadana pasar uang tetap relevan.

Sedangkan investasi reksadana horizon jangka panjang tetap ideal untuk mereka yang percaya pada fundamental ekonomi Indonesia.

“Henan Asset sendiri melihat pentingnya disiplin, we invest in the business, not the stock, sehingga horizon investasi menjadi kunci, bukan sekadar momentum sesaat,” terangnya. 

Baca Juga: Reksadana Saham Henan Asset Catat Imbal Hasil Tinggi, Ini Strategi Portofolionya

Terkait alokasi reksadana, Reza bilang alokasi harus disesuaikan dengan profil risiko. Bagi investor konservatif, portofolio bisa ditempatkan di 40% reksadana pasar uang dan 40% pendapatan tetap. 

Investor moderate, 40% – 70%, dengan porsi seimbang antara reksadana pendapatan tetap, campuran, dan sebagian saham. Sedangkan bagi investor agresif, 70% – 90%, fokus di saham dan campuran, sisakan sedikit untuk pendapatan tetap agar portofolio lebih stabil.

“Untuk investor umum, setelah pemangkasan suku bunga, kombinasi 40% – 60% di reksadana pendapatan tetap dan campuran, ditambah 10% – 20% di reksadana saham sektoral unggulan, bisa jadi strategi seimbang. Intinya, jangan hanya mengejar momentum suku bunga, tapi lihat tujuan finansial jangka panjang,” jelas Reza. 

Wawan Hendrayana, Vice President Infovesta Utama mengatakan, pemangkasan suku bunga menjadi katalis positif bagi reksadana. Return reksadana pendapatan tetap diproyeksikan dapat mencapai 8,28% hingga akhir tahun. Sedangkan return reksadana campuran diprediksi dapat mencapai 7%.

Selanjutnya: DJP Targetkan Kepatuhan Wajib Pajak Meningkat Tiap Tahun, Bagaimana Caranya?

Menarik Dibaca: 5 Zodiak yang Paling Loyal Salah Satunya Capricorn

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×