kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Begini Strategi Investasi Reksadana di Tengah Tren Penurunan Bunga


Jumat, 19 September 2025 / 19:14 WIB
Begini Strategi Investasi Reksadana di Tengah Tren Penurunan Bunga
ILUSTRASI. Pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) menjadi katalis positif dalam mendorong kinerja reksadana.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) menjadi katalis positif dalam mendorong kinerja reksadana.  

Head of Business Development Division Henan Putihrai Aset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, prospek reksadana hingga akhir 2025 relatif positif. Ini didukung pemangkasan BI rate ke level 4,75% dan inflasi yang terjaga di 2,31% YoY.

Momentum ini menciptakan ruang capital gain bagi reksadana pendapatan tetap, sekaligus memberi sentimen positif ke pasar saham domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri sudah kembali mendekati level 8.000, ditopang net buy asing. 

Baca Juga: Reksadana Saham Henan Asset Catat Imbal Hasil Tinggi, Ini Strategi Portofolionya

Namun, investor tetap perlu mencermati risiko global. Yakni arah suku bunga The Fed, fluktuasi harga energi, dan geopolitik. 

“Dengan pendekatan selektif, reksadana pendapatan tetap dan campuran berpeluang jadi primadona di sisa tahun ini, sementara reksadana saham menawarkan upside lebih besar dengan volatilitas lebih tinggi,” jelas Reza, Jumat (19/9/2025). 

Reza memaparkan porsi alokasi reksadana yang bisa dipertimbangkan setelah pemangkasan suku bunga. Alokasi harus disesuaikan dengan profil risiko:

Pertama, investor konservatif: 20%–40% portofolio di reksadana, dominan pasar uang & pendapatan tetap.

Kedua, investor moderat: 40%–70%, dengan porsi seimbang antara pendapatan tetap, campuran, dan sebagian saham.

Ketiga, investor agresif: 70%–90%, fokus di saham & campuran, sisakan sedikit untuk pendapatan tetap agar portofolio lebih stabil.

“Untuk investor umum, setelah pemangkasan suku bunga, kombinasi 40%–60% di pendapatan tetap & campuran, ditambah 10%–20% di saham sektoral unggulan, bisa jadi strategi seimbang. Intinya, jangan hanya mengejar momentum suku bunga, tapi lihat tujuan finansial jangka Panjang,” jelas Reza.

Baca Juga: AUM Reksadana Pendapatan Tetap Berpeluang Tembus Rp 200 Triliun pada Akhir 2025

Selanjutnya: Menteri ESDM Bahlil Ungkap SPBU Swasta Mulai Kaji Pembangunan Kilang Minyak

Menarik Dibaca: ASTER di Puncak Top Gainers dalam 24 Jam, MYX Terpental ke Top Loser

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×