kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.315   41,00   0,25%
  • IDX 7.102   -54,28   -0,76%
  • KOMPAS100 1.033   -9,76   -0,94%
  • LQ45 791   -9,38   -1,17%
  • ISSI 231   -1,21   -0,52%
  • IDX30 411   -3,56   -0,86%
  • IDXHIDIV20 482   -3,32   -0,68%
  • IDX80 116   -1,12   -0,96%
  • IDXV30 119   -0,71   -0,59%
  • IDXQ30 132   -1,03   -0,77%

Suku Bunga Dipangkas, Ini Reksadana yang Paling Diuntungkan


Selasa, 27 Mei 2025 / 19:45 WIB
Suku Bunga Dipangkas, Ini Reksadana yang Paling Diuntungkan
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja reksadana menunjukan pola perbaikan dalam beberapa pekan terakhir. Umumnya, prospek industri reksadana akan mengikuti kinerja dari masing-masing kelas aset.

Berdasar data Infovesta Utama, kinerja reksadana pendapatan tetap per 23 Mei 2025, masih memberikan imbal hasil tertinggi sebesar 2,81% secara year to date (ytd). Disusul reksadana campuran yang melesat signifikan menjadi 2,38% ytd. Adapun return reksadana pasar uang tercatat 2,10% ytd dan reksadana saham sebesar 1,12% ytd.

Direktur Investasi PT BNP Paribas Asset Management Djumala Sutedja memandang, capaian ini tidak terlepas dari sentimen domestik maupun global. Kebijakan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), misalnya. Pelonggaran moneter ini berdampak positif pada kelas aset reksadana obligasi berdenominasi rupiah dan kelas aset saham, meskipun secara menyeluruh dampaknya ke perekonomian baru akan mulai terlihat pada paruh ketiga tahun ini.

Baca Juga: Reksadana Saham Masih Pimpin Imbal Hasil Tertinggi Pekan Ini, Cermati 5 Terbaiknya

Sebagai informasi, BI memutuskan untuk kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dari 5,57% menjadi 5,50% dalam hasil pertemuan rapat dewan gubernur (RDG) pada 21 Mei 2025.

"Ini mengindikasikan bahwa sikap BI cenderung dovish ditengah gejolak pasar saat ini. Apalagi, jika kedepan stabilitas rupiah tetap terjaga seiring dengan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Maka, reksadana berbasis pendapatan tetap dengan denominasi rupiah memiliki prospek yang bagus," Kata Djumala dalam keterangannya kepada Kontan.co.id, Selasa (27/5).

Menurut Djumala, dukungan juga disokong oleh kondisi likuiditas perbankan yang membaik dan jumlah penerbitan surat utang pemerintah yang diperkirakan pada tahun ini akan lebih rendah dari rencana.

"Sehingga pergerakan yield obligasi akan cenderung lebih rendah, yang bergulir pada kenaikan harga obligasi," jelas Djumala.

Baca Juga: Suku Bunga Turun, Kinerja Reksadana Mulai Pulih Bertahap

Sementara perbaikan pada pasar saham sedikit banyak disokong oleh perbaikan sentimen terhadap negara berkembang daripada perbaikan fundamental domestik ekonomi maupun dari perusahaan. Maka dari itu, kenaikan dalam jangka pendek diperkirakan akan lebih terbatas untuk di level saat ini dan volatilitas pada pasar saham juga masih akan tinggi.

"Namun, dengan rencana pemerintah untuk lebih aktif dan mempercepat belanja anggaran, saya optimistis bahwa ekonomi domestik akan lebih baik di semester ll. Sehingga, harapannya pasar saham akan lebih memiliki fundamental support kedepannya, untuk menjaga konsistensi perbaikan," tuturnya.

Meskipun obligasi pemerintah berdenominasi rupiah relatif lebih stabil dan menarik, tetapi perlu dipertimbangkan juga faktor-faktor dari global yang mampu menahan penurunan imbal hasil surat utang pemerintah.

"Maka momentum ini dapat digunakan untuk membeli aset dengan valuasi yang lebih baik. Tetapi, kembali lagi dengan profil risiko dan tujuan masing-masing investor," tandasnya.

Selanjutnya: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Tahun Ini Kami akan Bangun Sekolah dari Bambu

Menarik Dibaca: Tren Ubin Terakota Gaya Barat Daya ala Joanna Gaines yang Cocok untuk Ruang Kecil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×