Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
Kenaikan saham-saham kesehatan tersebut terutama karena sentimen vaksin, dan ada sedikit perbaikan pada kinerja. Pada kuartal II-2020 KAEF membukukan pendapatan Rp 4,69 triliun kemudian naik di kuartal tiga menjadi Rp 7,05 triliun. Pendapatan KAEF di kuartal III-2020 lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 6,88 triliun.
Laba KAEF pada kuartal II-2020 tercatat sebesar Rp 48,56 miliar, kemudian meningkat di kuartal III-2020 menjadi Rp 37,2 miliar. Namun bila dibandingkan secara tahunan, laba kuartal tiga turun dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 41,83 miliar. "Karena sudah naik tinggi, rentan koreksi juga. Tetapi boleh saja memanfaatkan sentimen vaksin untuk trading," jelasnya.
Baca Juga: Tower Bersama (TBIG) akan terbitkan obligasi Rp 750 miliar dengan bunga hingga 7,25%
Melihat kondisi pergerakan top gainers tersebut, Zamzami tetap menyarankan investor untuk memilih saham-saham big caps. Namun dari daftar tersebut, saham BULL boleh dicermati.
"Tapi dari list tersebut BULL boleh dicermati didukung pertumbuhan yang bagus seiring dengan ekspansi perusahaan, profitabilitas yang baik dengan margin yang bagus. Valuasi yang masih rendah PBV 0,8x , PER TTM 6x. Saat ini resistance terdekat 340-350," jelasnya.
BULL tercatat menguat 104,94% ke level Rp 332 pada penutupan hari ini. Pada semester I-2020, BULL membukukan pendapatan US$ 97,96 juta, naik dari US$ 48,77 juta di semester I-2019. Laba bersih juga ikut naik dari US$ 8,52 juta menjadi US$ 31,58 juta.
Selanjutnya: Sarana Menara Nusantara (TOWR) akan mengantongi dividen Rp 88 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News