CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Simak rekomendasi saham top gainers sejak kuartal I-2020 hingga hari ini


Senin, 16 November 2020 / 16:53 WIB
Simak rekomendasi saham top gainers sejak kuartal I-2020 hingga hari ini
ILUSTRASI. Karyawan mengamati layar monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (16/10). pho KONTAN/Carolus Agus waluyo/16/10/2020.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tiga kuartal terakhir, tercatat saham dengan kapitalisasi pasar kecil memiliki perolehan cuan paling tinggi. Di kuartal I-2020, saham di sektor properti menjadi jawara perolehan cuan paling tinggi. 

Peringkat pertama diisi oleh PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) yang berhasil naik 288,24%, kemudian disusul oleh PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN) pada peringkat 4 yang naik 127,27%, dan di peringkat 6 ada PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) yang naik 113,48%. 

Namun, penguatan saham-saham tersebut tidak berlanjut di kuartal dua dan tiga, bahkan hingga hari ini. Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr menjelaskan penyebab saham ini tidak melanjutkan penguatannya karena memiliki likuiditas yang tipis. 

Baca Juga: Investor asing mencatat net sell meski IHSG menguat 0,62% pada Senin (16/11)

Sebut saja DADA sepanjang tahun ini hanya diperdagangkan sebanyak 6,9 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp 815,8 juta. Adapun frekuensi perdagangan sebanyak 341.128 kali. "Selain itu juga karena kecenderungan pelemahan indeks di kuartal satu sehingga saham-saham yang mengalami penguatan berasal dari small caps," jelas Zamzami, Senin (16/11). 

Di kuartal II-2020, top gainers juga masih berasal dari saham kapitalisasi kecil. Namun bila dilihat dari sektoral, sektor properti mulai menghilang. Adapun saham-saham kecil yang mengisi top gainers adalah pertama PT Bhakti Multi Artha Tbk (BHAT) yang menguat 336,89%, kedua PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) yang menguat 292% dan peringkat tiga diisi oleh PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) yang menguat 237,02%. 

Di antara saham-saham tersebut, yang cukup menarik adalagi PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) sebagai top gainers di peringkat 8 dengan kenaikan harga 134,18%. Bahkan hingga perdagangan hari ini, WIIM masih masuk dalam top gainers di peringkat 4 dengan kenaikan 221,43% ditutup di harga Rp 540. "WIIM cukup baik performa kinerja keuangan di kuartal dua cukup bagus, pertumbuhan sangat baik dan marjin juga membaik," jelasnya. 

Wismilak mengalami kenaikan penjualan 27,71% yoy menjadi Rp 829,26 miliar, dan laba bersih naik signifikan 409,46% yoy dari Rp 8,55 miliar menjadi Rp 43,61 miliar. Kemudian di kuartal III-2020, WIIM membukukan pendapatan Rp 1,39 triliun dengan laba bersih Rp 108,69 miliar. 

Baca Juga: IHSG menguat 0,62% pada Senin (16/11), BBRI dan BMRI paling banyak dijual asing

Kemudian berlanjut per kuartal III-2020 dan sepanjang 2020 berjalan (year to date), top gainers dominan diisi oleh sektor kesehatan seperti PT Indofarma Tbk (INAF), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Pyridam Farma Tbk (PYFA). 

Saham INAF tercatat naik 190,36% pada kuartal III-2020 dan melanjutkan penguatan hingga 273,56% ytd ditutup pada level Rp 3.250. Kemudian saham KAEF menguat 158,04% di kuartal III-2020, dan melanjutkan penguatan hingga 162,4% secara ytd ke level Rp 3.280. Sedangkan PYFA tercatat menguat 352,02% ytd ke level Rp 895. 

Kenaikan saham-saham kesehatan tersebut terutama karena sentimen vaksin, dan ada sedikit perbaikan pada kinerja. Pada kuartal II-2020 KAEF membukukan pendapatan Rp 4,69 triliun kemudian naik di kuartal tiga menjadi Rp 7,05 triliun. Pendapatan KAEF di kuartal III-2020 lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 6,88 triliun. 

Laba KAEF pada kuartal II-2020 tercatat sebesar Rp 48,56 miliar, kemudian meningkat di kuartal III-2020 menjadi Rp 37,2 miliar. Namun bila dibandingkan secara tahunan, laba kuartal tiga turun dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 41,83 miliar.  "Karena sudah naik tinggi, rentan koreksi juga. Tetapi boleh saja memanfaatkan sentimen vaksin untuk trading," jelasnya. 

Baca Juga: Tower Bersama (TBIG) akan terbitkan obligasi Rp 750 miliar dengan bunga hingga 7,25%

Melihat kondisi pergerakan top gainers tersebut, Zamzami tetap menyarankan investor untuk memilih saham-saham big caps. Namun dari daftar tersebut, saham BULL boleh dicermati. 

"Tapi dari list tersebut BULL boleh dicermati didukung pertumbuhan yang bagus seiring dengan ekspansi perusahaan, profitabilitas yang baik dengan margin yang bagus. Valuasi yang masih rendah PBV 0,8x , PER TTM 6x. Saat ini resistance terdekat 340-350," jelasnya. 

BULL tercatat menguat 104,94% ke level Rp 332 pada penutupan hari ini. Pada semester I-2020, BULL membukukan pendapatan US$ 97,96 juta, naik dari US$ 48,77 juta di semester I-2019. Laba bersih juga ikut naik dari US$ 8,52 juta menjadi US$ 31,58 juta. 

Selanjutnya: Sarana Menara Nusantara (TOWR) akan mengantongi dividen Rp 88 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×