kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tower Bersama (TBIG) akan terbitkan obligasi Rp 750 miliar dengan bunga hingga 7,25%


Senin, 16 November 2020 / 15:27 WIB
Tower Bersama (TBIG) akan terbitkan obligasi Rp 750 miliar dengan bunga hingga 7,25%
ILUSTRASI. Tower Bersama (TBIG) akan menggunakan dana obligasi untuk membayar utang anak usaha.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan menerbitkan obligasi senilai Rp 750 miliar. Surat utang bernama Obligasi Berkelanjutan IV Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2020 ini bakal ditawarkan dalam dua seri.

Seri A memiliki nilai pokok Rp 295 miliar dengan tenor 370 hari dan tingkat bunga tetap 5,75% per tahun. Sementara itu, Seri B berjumlah pokok Rp 455 miliar dengan tenor tiga tahun dan suku bunga tetap 7,25% per tahun.

Bunga obligasi bakal dibayarkan setiap tiga bulan sekali terhitung sejak tanggal emisi, yakni 2 Desember 2020. Dengan begitu, pembayaran bunga obligasi pertama jatuh pada tanggal 2 Maret 2021.

TBIG menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan penjamin emisi. Sementara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berperan sebagai wali amanat. PT Fitch Ratings Indonesia menyematkan peringkat AA-(idn) alias Double A Minus untuk obligasi ini.

Baca Juga: Pemegang saham restui penerbitan surat utang global Tower Bersama (TBIG) US$ 700 juta

Berdasarkan keterbukaan informasi TBIG, Senin (16/11), setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk membayar utang anak usaha TBIG, yakni PT Solu Sindo Kreasi Pratama (SKP). Kewajiban yang dimaksud terkait dengan fasilitas pinjaman revolving dalam US$ 375 juta facility agreement yang akan dibayarkan kepada para kreditur melalui United Overseas Bank Ltd. selaku agen. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Januari 2025.

Per 31 Oktober 2020, kewajiban keuangan SKP dalam fasilitas pinjaman revolving dalam US$ 375 juta facility agreement tercatat sebesar US$ 205,5 juta atau setara Rp 3,02 triliun (asumsi nilai kurs tengah Bank Indonesia per 31 Oktober 2020 sebesar Rp 14.690 per dolar AS). Dengan dilakukannya pembayaran sebagian utang kepada para kreditur, maka sisa kewajiban SKP atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 2,27 triliun atau setara US$ 154,8 juta.

Menurut manajemen TBIG, dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan disalurkan kepada SKP dalam bentuk utang dengan jangka waktu tiga tahun, sementara suku bunganya belum dapat ditentukan. "Apabila dana yang dipinjamkan oleh TBIG kepada SKP telah dikembalikan, maka TBIG akan menggunakan dana tersebut untuk pembayaran utang perusahaan di masa mendatang," ucap manejemen TBIG.

Baca Juga: Akan Merilis Surat Utang Jumbo, Tower Bersama (TBIG) Tetap Jaga Rasio Keuangan

Masa penawaran umum obligasi ini akan berlangsung pada 26-27 November 2020. Kemudian, tanggal penjatahan pada 30 November 2020 dan tanggal pengembalian uang pemesanan beserta distribusi secara elektronik jatuh pada 2 Desember 2020. Rencananya, obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 3 Desember 2020.

Sebagai informasi, penerbitan ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV Tower Bersama Infrastructure dengan target dana dihimpun Rp 7 triliun. Sebelumnya, TBIG telah menerbitkan obligasi berkelanjutan Tahap I Tahun 2020 dengan nilai pokok Rp 700 miliar.

Baca Juga: Jumlah Penyewa Baru Bakal Terus Naik, Kinerja TBIG Kian Apik & Sahamnya Jadi Menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×