kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi saham-saham yang dikabarkan masuk indeks MSCI dan FTSE


Kamis, 13 Agustus 2020 / 04:05 WIB
Simak rekomendasi saham-saham yang dikabarkan masuk indeks MSCI dan FTSE


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa indeks global seperti Morgan Stanley Capital International (MSCI) dan Financial Times Stock Exchange (FTSE) akan melakukan review konstituen indeksnya dalam waktu dekat. MSCI akan mengumumkannya besok Kamis (13/8), sementara FTSE akan mengumumkannya Jumat (21/8). 

Menurut kabar yang beredar, saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) akan masuk menjadi konstituen indeks MSCI. Tidak hanya itu, TOWR juga diisukan masuk dalam konstituen indeks FTSE. 

Adapun saham emiten rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) juga dikabarkan masuk dalam jajaran indeks FTSE. MIKA akan menggantikan emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). 

Baca Juga: IHSG menguat ke 5.233 pada akhir perdagangan Rabu (12/8), sektor keuangan melesat 2%

Menanggapi kabar yang beredar, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menjelaskan TOWR memang berpotensi masuk dalam dua indeks global itu. Sebab, kinerja dan pergerakan saham TOWR sepanjang enam bulan terakhir cukup positif. 

Mengutip data dari RTI Business, selama enam bulan terakhir saham TOWR telah terkerek hingga 29,76%. Sebagai pembanding, IHSG dalam periode itu tertekan 62,5%.

Sementara untuk saham MIKA, pergerakannya menarik karena volume perdagangannya mulai meningkat sejak Juli. Di sisi lain, emiten rumahsakit mendapatkan sentimen positif akhir-akhir ini. 

Baca Juga: Terdampak pandemi Covid-19, kinerja emiten rumahsakit tertekan

Mengutip data dari RTI Business, sejak tiga bulan terakhir saham MIKA menguat 20,42%. Sahamnya tercatat menghijau 0,88% sebulan terakhir. 

Adapun untuk LPPF, kinerja keuangan maupun pergerakan sahamnya memang cenderung tertekan. Sehingga, saham emiten ritel itu memang berpotensi terdepak dari indeks FTSE. 

Sejak awal tahun saham LPPF telah terkikis 70,07%. Kinerjanya sepanjang enam bulan pertama 2020 juga kurang memuaskan. Mengutip laporan keuangannya, pendapatan bersih LPPF merosot 62,18% secara year on year (yoy) menjadi Rp 2,25 triliun dari sebelumnya Rp 5,95 triliun. Di sisi lain, kerugian yang ditanggung mencapai Rp 357,87 miliar. Padahal di semester yang sama tahun 2019, LPPF mampu membukukan laba hingga Rp 1,16 triliun.

Baca Juga: Peritel Global Tumbang Karena Corona, Kondisi di Indonesia Pun Memprihatinkan

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menambahkan, saham-saham yang masuk dalam kedua indeks tersebut memiliki potensi menguat. "Karena adanya rebalancing dari fund manager dunia dengan melakukan pembelian sehingga menopang laju pergerakan saham tersebut," jelas Hendriko ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (12/8). 

Adapun bagi saham-saham yang keluar dari indeks global itu memiliki potensi tertekan ke depan. Sebab, ketika keluar dari indeks, fund manager cenderung akan menjual saham-saham tersebut. 

Terhadap saham TOWR, Hendriko merekomendasikan speculative buy dengan target harga Rp 1.150 hingga Rp 1.200. Saham MIKA disarankan speculative buy dengan target harga Rp 2.470 hingga Rp 2.530. Untuk saham LPPF lebih baik investor wait and see terlebih dahulu. 

Baca Juga: Saham emiten ritel kompak menguat terdorong sentimen BLT untuk pekerja

Di sisi lain, Chris menyarankan investor untuk buy TOWR dengan target harga Rp 1.320 dengan support di Rp 1.040. Saham MIKA dapat akumulasi beli di area Rp 2.250 hingga Rp 2.300 dengan resistance di Rp 1.320. Sementara untuk LPPF masih dapat akumulasi beli di area Rp 1.225 hingga Rp 1.250 dengan resistance di Rp 1.320. 

Chris tidak memungkiri review indeks global memang bisa mempengaruhi pergerakan saham-saham yang masuk sebagai konstituen maupun yang terdepak. Akan tetapi sentimen tersebut hanya dalam jangka pendek saja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×