kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi saham Japfa Comfeed (JPFA) dari Kiwoom Sekuritas


Senin, 27 September 2021 / 20:41 WIB
Simak rekomendasi saham Japfa Comfeed (JPFA) dari Kiwoom Sekuritas
ILUSTRASI. Proses pemotongan ayam di PT. Ciomas Adisatwa (JAPFA Group), Sadang, Jawa Barat, Jumat (26/7). KONTAN/Baihaki/26/7/2013


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) membukukan pendapatan sebesar Rp 11,3 triliun naik sebanyak 35% secara year on year (yoy) dan naik 5,3% secara quarter on quarter (qoq) di kuartal II/2021. Dari hasil tersebut, laba bersih yang dicatatkan mencapai Rp 684 miliar, atau turun 20,3% qoq. 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, dalam risetnya melihat kinerja JPFA di semester I/2021 sudah mencapai 51% target dari proyeksinya, dan diprediksi menurun di kuartal ketiga, tetapi akan kembali meningkat di kuartal keempat, hal ini terkait dengan pola di setiap periodenya.

Di semester I/2021, total aset JPFA meningkat sebesar Rp 4,2 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan persediaan sebesar Rp 3,9 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pembelian bahan baku.

Sukarno juga melihat, di semester I/2021, total liabilitas meningkat sebesar Rp 3,2 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan utang obligasi (total jangka pendek & jangka panjang) sebesar Rp1,4 triliun, pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp1,05 triliun, dan peningkatan dalam utang usaha sebesar Rp 1,5 triliun.

Baca Juga: Berburu saham-saham yang berpotensi jadi multibagger, begini saran analis

“Kenaikan Utang Obligasi tersebut disebabkan adanya penerbitan Utang Obligasi baru pada Maret 2021 dengan nilai pokok US$ 350 juta, dikurangi pelunasan utang obligasi lama pada Mei 2021 dengan nilai pokok US$ 250 juta,” jelas Sukarno dalam risetnya yang dirilis 25 Agustus 2021.

Di tahun ini ia melihat industri pakan ternak akan mulai membaik dengan harapan restoran dan hotel akan kembali pulih, karena Day Old Chicken (DOC) sedikit kelebihan pasokan.

Sedangkan untuk katalis negatif dari JPFA adalah dari PPKM yang diberlakukan, karena PPKM mempengaruhi permintaan, dan membatasi kegiatan seperti perayaan atau acara lainnya. 

Selain itu, menurut Sukarno, masalah oversupply juga masih akan menjadi katalis negatif, karena rendahnya permintaan akibat pembatasan kegiatan publik dan penurunan sumber pendapatan masyarakat.

Baca Juga: Emiten-emiten ini punya ROE tinggi, mana yang layak dicermati?

Sukarno menilai pendapatan JPFA di tahun ini akan mencapai Rp 43,7 triliun, atau naik 18,2%. Sedangkan untuk laba bersih diperkirakan berada di angka Rp 1,02 triliun atau naik 11,4%.

Sukarno melihat JPFA overweight dengan nilai wajar saham JPFA di angka Rp 2.140 per saham. 

Selanjutnya: Pusat perbelanjaan mulai ramai, ini emiten yang paling diuntungkan versi Mirae Asset

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×