Reporter: Aldo Fernando | Editor: Yudho Winarto
Kornelis merekomendasikan beli untuk PTPP karena konsensus analis target harga masih jauh di 2750. Untuk emiten swasta TOTL ia merekomendasikan hold. "Karena target harga konsensus analis sudah dekat di Rp 630," ujar Kornelis.
Setali tiga uang, Valdy memilih merekomendasikan emiten konstruksi BUMN. Ia mempertimbangkan emiten konstruksi BUMN memiliki size usaha yang relatif besar. "Dari sisi kondisi keuangan juga relatif baik dan likuiditas relatif tinggi," tambahnya.
Valdy menyarankan beli WIKA di target harga 1.800-1.850, beli WSKT di target harga 1.900-1.935, beli ADHI di target harga 1.500-1.545 dan beli PTPP di target harga 2.000-2.050.
Nafan juga menjagokan saham emiten BUMN. "BUMN masih favorit, sebab Proyek Strategis Nasional masih mayoritas dipegang oleh para emiten BUMN. Meskipun demikian, kebijakan pemerintah terkait dengan akselerasi infrastruktur tentunya memberikan katalis positif bagi emiten, baik BUMN maupun swasta," jelasnya.
Berikut rekomendasi Nafan untuk saham emiten kontruksi BUMN:
1. Beli ADHI dengan estimasi TP jangka menengah hingga jangka panjang di level 2.000.
2. Beli PTPP dengan estimasi TP jangka menengah hingga jangka panjang di level 2.540.
3. Beli WIKA dengan estimasi TP jangka menengah hingga jangka panjang di level 2370.
4. Beli WSKT dengan estimasi TP jangka menengah hingga jangka panjang di level 2.240.
Berikut rekomendasi Nafan untuk saham emiten kontruksi swasta:
1. Secara teknikal, ACST mulai memasuki fase bullish consolidation. Akumulasi Beli dengan estimasi TP jangka pendek hingga jangka menengah di level 1.990.
2. NRCA saat ini kembali sideways. Sebelumnya sudah berhasil menutup gap di area level 452. Sebaiknya wait and see.
3. TOTL masih bisa akumulasi beli dengan estimasi target jangka pendek hingga jangka menengah di level 660.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News