kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Selain kontrak, Adhi Karya (ADHI) meraih pendanaan dari obligasi


Sabtu, 09 Maret 2019 / 13:51 WIB
Selain kontrak, Adhi Karya (ADHI) meraih pendanaan dari obligasi


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil melampaui target perolehan kontrak baru di 2018. Tahun lalu, ADHI menargetkan pencapaian kontrak baru senilai Rp 23,3 triliun.

Target tersebut akhirnya sukses dicapai bahkan dilampaui oleh perusahaan konstruksi tersebut. Ki Syahgolang Permata menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2018, ADHI berhasil mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 24,8 triliun. "Ini perhitungan di luar pajak. Jumlah ini lebih besar dibandingkan target yang ditetapkan perusahaan di awal tahun lalu yakni sebesar Rp 23,3 triliun," imbuhnya.

Untuk tahun 2019, Syahgolang menuturkan perusahaan terus mengoptimalkan untuk memperoleh pertumbuhan perolehan kontrak baru yang cenderung konservatif yaitu sekitar 5%.

"Hal ini dipengaruhi oleh kondisi politik yang belum dapat diprediksi menjelang pemilu 2019. Dan kontrak baru yang didapat ADHI hingga kini didominasi proyek BUMN, Pemerintah dan swasta,” ungkap Ki Syahgolang.

Dengan capaian kontrak tahun 2018, Ki Syahgolang menargetkan memperoleh kontrak baru sebesar Rp 26,04 triliun pada tahun 2019. Disamping menargetkan kontrak baru untuk pertumbuhan kinerja, ADHI juga berencana untuk memperoleh pendanaan. Pendanaan yang diperoleh pun demi menjaga arus keuangan ADHI.

Ki Syahgolang menegaskan pendanaan ADHI tahun ini akan berasal dari berbagai sumber. “Tahun 2019 pendanaan dari kredit perbankan, obligasi dan sumber pendanaan internal,” tutur Ki Syahgolang kepada Kontan.co.id, Jumat (8/3).

Untuk penerbitan obligasi senilai Rp 2,1 triliun, pendanaan ini merupakan sisa emisi obligasi berkelanjutan I tahun 2017 dengan nilai plafon Rp 5 triliun. Dana yang dihimpun dari obligasi tersebut juga akan digunakan untuk memperkuat permodalan di tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×