kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten konstruksi mulai membukukan kontrak baru


Rabu, 13 Maret 2019 / 20:59 WIB
Emiten konstruksi mulai membukukan kontrak baru


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2019, emiten kontruksi terus berupaya maksimal mengejar target kontrak baru dalam dua bulan terakhir. Bahkan selama periode Januari hingga Februari, beberapa emiten konstruksi sudah mencatatkan pertumbuhan kontrak baru.

Salah satunya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berhasil mencatatkan kontrak baru hingga akhir Februari 2019, sebanyak Rp 2,1 triliun. Dengan begitu, dalam dua bulan pertama 2019 realisasi kontrak baru WSKT baru 3,75%.

"Tahun ini, target kontrak baru kami Rp 56 triliun," kata Sekretaris Perusahaan WSKT Shastia Hadiarti kepada Kontan.co.id, Rabu (13/3).

Sekedar mengingatkan, pada akhir 2018 emiten konstruksi ini gagal mecapai target pertumbuhan nilai kontrak baru, bahkan turun 51,24% menjadi Rp 27,22 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dimana, target akhir kontrak baru 2018 adalah Rp 25 triliun hingga Rp 30 triliun, setelah beberapa kali merombak target kontrak barunya.

Selain itu, ada PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang dikabarkan sudah membukukan kontrak baru hingga Februari 2019 sebanyak Rp 1,18 triliun. Dimana, dominasi proyek berasal dari pembangunan Oyama Plaza Apartemen di Sunter.

Sebagai gambaran, tahun lalu ADHI sukses menembus target capaian kontrak baru sebesar Rp 23,3 triliun. Di mana, sepanjang 2018, emiten pengembang proyek LRT tersebut sukses bukukan konral baru sebanyak Rp 24,8 triliun.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan ADHI Ki Syahgolang Permata mengungkapkan bahwa target kontrak baru 2019 diharapkan bisa tumbuh 5% dari capaian tahun lalu atau sekitar 26,04 triliun. Dengan begitu, berdasarkan perhitungan Kontan, realisasi kontrak baru ADHI per Februari 2019 mencapai 6,91%

"Hal ini dipengaruhi kondisi politik yang belu dapat diprediksi menjelang pemilu 2019. Dan kontrak baru yang didapat didominasi proyek BUMN, Pemerintah dan Swasta," ungkapnya beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×