kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi analis untuk saham Medco Energi (MEDC)


Rabu, 15 Januari 2020 / 18:50 WIB
Simak rekomendasi analis untuk saham Medco Energi (MEDC)
ILUSTRASI. Medco Energi Internasional (MEDC) berhasil mencetak kinerja yang gemilang


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berhasil mencetak kinerja yang gemilang. Pada kuartal III-2019, emiten tambang migas ini berhasil membukukan laba bersih US$ 19,27 juta. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya, emiten minyak dan gas (migas) ini masih menanggung kerugian bersih pada entitas induk sebesar US$ 11,08 juta.

Torehan laba bersih ini tidak lepas dari kenaikan pendapatan MEDC pada sembilan bulan pertama 2019. Tercatat, pendapatan bersih MEDC naik 12,7% menjadi US$ 1,015 miliar pada kuartal III-2019. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, MEDC hanya berhasil mengantongi pendapatan sebesar US$ 900,6 juta.

Analis Ciptadana Sekuritas Arief Budiman dalam riset mengatakan, karena kinerja kuartal III-2019 yang lebih rendah dari perkiraan, Ciptadana merevisi proyeksi laba MEDC hingga akhir 2019 menjadi US$ 36,2 juta-US$ 74,1 juta.

Baca Juga: Siapkan capex US$ 340 juta, simak rencana bisnis Medco Energi (MEDC) tahun 2020

Pendapatan Medco pada akhir 2019 diperkirakan sedikit lebih tinggi karena adanya asumsi lifting menjadi 110 mbopd-125 mbopd karena produksi proforma sepanjang sembilan bulan pertama 2019 telah mencapai 16 mboepd.

“Selain itu, perkiraan EBITDA full year 2019 kami hanya berkurang 3,5%-0,5% menjadi USD 695,6 juta–US$ 835,2 juta dengan perkiraan biaya penyusutan yang lebih tinggi,” ujar Arief dalam risetm Rabu (8/1).

Selain itu, setidaknya ada dua katalis positif bagi MEDC selaku emiten migas. Salah satunya adanya kenaikan harga minyak dunia akibat kenaikan tensi geopolitik Amerika Serikat dengan Iran. Selain itu, Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) diharapkan mulai memproduksi tembaga dan emas perdana dalam pengembangan fase 7 pada pertengahan 2020 dan kemungkinan akan melakukan penawaran perdana saham (IPO) pada tahun ini.

Baca Juga: Analis Binaartha rekomendasikan beli saham MEDC, ini alasannya

Analis NH Korindo Meilki Darmawan mengatakan, lembaga pemeringkat Moody’s yang menaikkan peringkat MEDC dari B2 menjadi B1 dengan outlook stabil merupakan sebuah pengakuan atas membaiknya fundamental MEDC.

“Kami memperkirakan bahwa kapasitas produksi aset-aset baru memungkinkan MEDC untuk mencatat penurunan biaya dengan kisaran 85% -90%, untuk mendukung kinerja keuangan 2020 yang berasal dari pendapatan minyak dan gas,” tulis Meilki dalam riset, Selasa (14/1).

Meilki merekomendasikan beli (buy) saham MEDC dengan target harga Rp 1.100 per saham. Arief juga memberi rekomendasi beli untuk saham MEDC dengan target harga Rp 1.030 per saham.

Pada perdagangan hari ini, saham MEDC ditutup melemah 3,51% ke level Rp 825 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×