Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyiapkan belanja modal/capital expenditure (capex) sebesar US$ 340 juta. Jumlah tersebut turun bila dibandingkan alokasi capex tahun 2019 yang mencapai US$ 350 juta.
Presiden Direktur Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengatakan, dari US$ 340 juta capex, sebanyak US$ 280 juta akan dialokasikan untuk segmen bisnis minyak dan gas (oil and gas) sedangkan US$ 60 juta lainnya akan digunakan untuk bisnis kelistrikan.
Baca Juga: Analis Binaartha rekomendasikan beli saham MEDC, ini alasannya
Hilmi melanjutkan, MEDC akan terus mengembangkan bisnis melalui ekspansi internal maupun eksternal. Ekpansi internal dilakukan melalui pengembangan aset eksisting seperti pengembangan proyek Blok B, penyelesaian proyek Phase 4B di Bualuanga Thailand, dan proyek pengembangan gas Meliwis di Jawa Timur.
“Terkait ekspansi eksternal kami akan selalu melihat peluang akuisisi dengan selektif yang dapat mendatangkan nilai tambah bagi Perseroan,” ujar Hilmi kepada Kontan.co.id, kemarin (14/1).
Lebih lanjut, MEDC akan meneruskan proyek pengembangan di Meliwis dan Buntal 5 dan South Natuna Sea Block B. Selain itu, MEDC juga terus berupaya untuk menambah cadangan dan produksi migas melalui kegiatan eksplorasi di beberapa aset.
Baca Juga: Peringkat Utang Naik, Begini Fundamental Medco (MEDC) dan Rekomendasi Sahamnya
Di segmen bisnis kelistrikan, pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Riau akan terus dilanjutkan sesuai jadwal. Hilmi bilang, proyek ini diharapkan akan beroperasi pada pertengahan 2021.
Sementara di bidang tambang emas dan tembaga, Perseroan mentargetkan penyelesaian fase 7 Tambang Batu Hijau di PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) pada 2020.