Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Sebab, PTBA dinilai memiliki valuasi yang masih murah. Selain itu, Alfred menilai PTBA memiliki konsistensi produksi yang cukup baik. Senada, Dessy menilai PTBA masih memiliki prospek positif seiring naiknya kontribusi high calorie coal yang memiliki harga jual lebih tinggi.
Sementara untuk PT United Tractors Tbk (UNTR, anggota indeks Kompas100), Dessy mengatakan pendorong kinerja emiten ini masih dari anak usahanya yakni PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan dari tambang emas Martabe.
“Namun, kontribusi Martabe juga masih kecil sehingga belum mampu mendorong pendapatan terlalu signifikan,” lanjut Dessy.
Baca Juga: Kinerja emiten batubara loyo di kuartal III 2019, pebisnis putar otak
Sementara itu, karakteristik client alat berat Komatsu yang mayoritas merupakan perusahaan pertambangan juga menjadi faktor penjegal penjualan Komatsu ke depannya.
Untuk itu, Dessy memberi rekomendasi hold untuk saham PTBA dengan target harga Rp 3.100 per saham dan UNTR dengan target harga Rp 25.400 per saham.
Pada perdagangan hari ini, saham INDY, BUMI, PTBA dan UNTR kompak terkoreksi. INDY ditutup melemah 2,33% ke level Rp 1.255 per saham, BUMI terkoreksi 2,35% ke level Rp 83 per saham.
Sementara PTBA melemah 2,67% ke kisaran Rp 2.190 per saham, dan UNTR ditutup terkoreksi 0,81% ke level Rp 21.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News