Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
Lebih lanjut, harga gula dan kopi yang masing-masing mencakup sekitar 15% dari bahan baku berada dalam tren penurunan, meski masih berada di level tinggi.
Seiring dengan relatif stabilnya harga bahan baku, margin kotor MYOR diperkirakan dapat mencapai 26,7% pada 2023 dan 27% pada 2024.
Rasio iklan terhadap total penjualan juga dipertahankan pada 8%-9%, sejalan dengan strategi belanja selektif perusahaan.
MYOR terbukti efektif dalam mempertahankan dominasinya di hampir semua kategori karena memiliki rekam jejak yang kuat dalam inovasi produk.n
Cheril menambahkan, berdasarkan data Nielsen, MYOR dapat meningkatkan pangsa pasar makanan olahan di tengah berbagai tantangan dan persaingan. Segmen ini memiliki porsi terbesar dari pendapatan MYOR.
“Untuk minuman olahan MYOR juga sudah mengamankan harga komoditas kopi sampai kuartal II-2024 sehingga ada kepastian harga. MYOR yang berorientasi ekspor juga akan diuntungkan dari potensi pelemahan rupiah,” tutur Cheril.
Baca Juga: Perhatikan Rekomendasi Saham dari Mandiri Sekuritas untuk 28 Desember 2023
Dalam riset tanggal 21 November 2023, Analis Indo Premier Sekuritas Lukito Supriadi dan Andrianto Saputra mengatakan, di tengah revisi panduan pendapatan untuk tahun 2023, manajemen MYOR justru merevisi naik laba bersihnya.
Bottom line MYOR hingga akhir 2023 diprediksi mencapai Rp 2,7 triliun-Rp 2,9 triliun, dari sebelumnya Rp 2,6 triliun.
Hal ini mencerminkan kenaikan net profit margin (NPM) menjadi 8,8% dari sebelumnya 7,7%.
“Kenaikan ini didorong oleh opex yang lebih rendah berkat belanja iklan dan pemasaran yang hati-hati dan normalisasi biaya pengangkutan,” ucap kedua analis tersebut.
Sejalan dengan revisi tersebut, Indo Premier Sekuritas merevisi ke atas perkiraan laba bersih tahun 2023 menjadi Rp 2,84 triliun dari Rp 2,67 triliun.
Kemudian, prediksi laba bersih 2024 dinaikkan menjadi Rp 3,25 triliun dari Rp 3,21 triliun.
Ciptadana Sekuritas dan Indo Premier Sekuritas merekomendasikan buy MYOR dengan target harga masing-masing Rp 3.300 dan Rp 3.650 per saham.
Baca Juga: Rawan Koreksi, Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas
Risiko untuk saham ini berasal dari permintaan domestik yang melambat, daya beli yang melemah, nilai tukar rupiah, volatilitas harga komoditas, dan implementasi cukai minuman berpemanis.
Sementara itu, InvestasiKu merekomendasikan hold MYOR dengan target harga Rp 2.500 dengan stop loss 2.300 per saham. Pada perdagangan Rabu (27/12), harga MYOR stagnan di Rp 2.380 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News