Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Reksadana pasar uang bisa menjadi alternatif bagi investor untuk memarkirkan dananya. Salah satu produk reksadana pasar uang yang bisa menjadi pilihan adalah Maybank GMT Pasar Uang. Produk ini berkinerja 0,89% secara year to date hingga 13 Februari 2015.
Data Infovesta Utama menunjukkan produk keluaran PT Maybank GMT Asset Management ini berkinerja sama dengan rata-rata return reksadana pasar uang pada periode yang sama. President Director Maybank GMT Asset Management Marto Sutiono mengatakan, produk ini bertujuan memberikan pendapatan investasi yang stabil dan likuiditas tinggi. "Dengan likuiditas yang tinggi, investor dapat mencairkan dananya setiap saat seperti deposito on call," katanya, Senin (16/2).
Maybank GMT Dana Pasar Uang dapat berinvestasi pada efek pendapatan tetap yang mempunyai waktu jatuh tempo di bawah satu tahun dan instrumen pasar uang. Menilik fund factsheet Januari 2015, reksadana ini memiliki alokasi aset sekitar 57,83% di pasar uang dan 42,17% di obligasi korporasi.
Sedangkan alokasi sektor mayoritas berada pada perbankan dan keuangan sekitar 82,58%. Serta, industri dasar sekitar 17,42%. Sejumlah obligasi yang menjadi pilihan, antara lain Astra Sedaya Finance, BFI Finance Indonesia, BII Finance, Pegadaian, serta Siantar Top.
"Dengan likuiditas yang sangat tinggi namun bisa memberikan return yang bagus, kami harus mengalokasikan investasi pada instrumen yang benar," ujar Marto.
Reksadana ini menggunakan tolak ukur suku bunga Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) satu minggu. Maybank GMT mengklaim produk ini mampu mengalahkan kinerja tolak ukurnya sejak diterbitkan 7 September 2011 lalu dengan return sebesar 21,59%. Sedangkan JIBOR suti minggu hanya sekitar 19,25%.
Hingga kini, produk ini menggenggam dana kelolaan Rp 54,6 miliar. Perusahaan menargetkan pada tahun ini dana kelolaan produk ini bisa tumbuh 100% dibandingkan tahun lalu. Adapun NAV per unit diperdagangkan sebesar Rp 1.130.
Investor bisa menyiapkan dana Rp 1 juta untuk minimal pembelian awal dan Rp 500.000 untuk minimal pembelian selanjutnya. Investor tidak akan dikenakan biaya pembelian, biaya penjualan kembali, serta biaya pengalihan. Investor hanya akan dikutip biaya imbal jasa manajer investasi maksimal 1% dan imbal jasa bank kustodian maksimal 0,20%.
Sepanjang 2014, produk ini berkinerja 6,95%. "Return tersebut setara dengan 8.69% per annum untuk deposito," ujat Marto. Seperti diketahui, investor akan dikenakan pajak 20% atas bunga hasil investasi di deposito.
Analis Infovesta Utama Yosua Zisokhi memperkirakan kinerja produk ini tidak akan jauh dari rata-rata kinerja reksadana pasar uang. Kinerja produk ini tahun lalu juga tidak jauh berbeda dibandingkan rata-rata return reksadana pasar uang yang sebesar 7,03%.
Kinerja reksadana ini akan ditopang oleh deposito dan obligasi jatuh tempo di bawah satu tahun. "Reksadana ini memang hanya bertujuan memberikan return stabil, bukan untuk mengalahkan rata-rata kinerja reksadana pasar uang," tutur Yosua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News