kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sikap Hawkish The Fed Kurangi Minat Asing Terhadap SBN


Kamis, 21 September 2023 / 18:39 WIB
Sikap Hawkish The Fed Kurangi Minat Asing Terhadap SBN
ILUSTRASI. Obligasi Negara.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam dua bulan terakhir, asing pilih keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN). Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan, aliran keluar (outflow) dana asing di pasar SBN Domestik tercatat Rp 17,7 triliun sejak Agustus – 14 September 2023.

Chief Dealer Fixed Income & Derivatives Bank Negara Indonesia (BNI) Fudji Rahardjo menilai, sikap hawkish The Fed masih menjadi pemicu utama atas berkurangnya minat investasi asing terhadap pasar surat utang Indonesia. Para pelaku pasar masih mengantisipasi hasil dari FOMC di pertemuan September 2023.

Pada pertemuan FOMC, Kamis (21/9) dini hari, The Fed mempertahankan suku bunga acuan mereka di 5,5%. Namun The Fed mengejutkan pasar karena menurunkan proyeksi pemangkasan suku bunga 2024 menjadi 50 bps dari proyeksi konsensus 75 bps.

Fudji berujar, meskipun Fed Funds Rate (FFR) masih dipertahankan sesuai perkiraan pasar, namun potensi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih sangat terbuka.

Baca Juga: Dampak Nyata El Nino, Dana Asing di Pasar SBN Minggat Rp 17,7 Triliun

Ramalan penurunan suku bunga pun masih sangat kecil yang diperkirakan terjadi di tahun depan.

“Hal tersebut menciptakan ketidakpastian. Tentunya ini berdampak pada pergerakan yield SBN,” jelas Fudji kepada Kontan.co.id, Kamis (21/9).

Menurut Fudji, investor asing ke depannya akan tetap wait and see terhadap keputusan The Fed selanjutnya di bulan November 2023. Bank sentral AS kemungkinan akan mengerek suku bunga seiring perkembangan terbaru data inflasi dan lainnya.

Walaupun begitu, Fudji tetap memandang optimis Indonesia yang didukung penurunan data inflasi dan berbagai data positif dalam negeri lainnya. Asing masih akan tertarik dengan pasar surat utang tanah air tetapi lebih berhati-hati karena pengaruh dari kondisi makro luar negeri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×