Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,29% ke level 7.059,91 pada perdagangan Jumat (1/12). Sepanjang pekan ini, IHSG menguat 0,72%.
Bersamaan, investor asing mencatat aksi beli bersih alias net buy senilai Rp 543,26 miliar dalam sepekan di pasar reguler.
Menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji, ada sejumlah sentimen yang menyetir pergerakan IHSG sepanjang pekan ini. Misalnya, dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS).
Pasar mengapresiasi pernyataan petinggi Federal Reserve (The Fed) yang tidak menghendaki kebijakan pengetatan moneter lanjutan. Sehingga, pelaku pasar berekspektasi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuan pada Desember 2023.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.059 Hari Ini (1/12), ASII, TLKM, GOTO Paling Banyak Net Buy Asing
“Jadi, menurut saya ada dovish stance. Buktinya dolar mengalami depresiasi dan yield US Treasury mengalami penurunan,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (1/12). Sentimen ini sekaligus membuat rupiah terapresiasi terhadap dolar AS.
Ditambah, pasar juga mencerna sentimen geopolitik yang mereda karena adanya gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Dari domestik, pasar mengapresiasi data-data perekonomian Indonesia seperti data inflasi dan purchasing managers’ index (PMI) manufacturing Indonesia yang naik ke Level 51,7 jika dibandingkan dengan Oktober 2023 yang berada pada level 51,5. PMI ini menunjukkan ekspansi selama 27 bulan berturut-turut.
Baca Juga: Wall Street Cenderung Melemah pada Jumat (1/12) Setelah Kenaikan Kuat Bulan November
“Ini menggambarkan optimisme terhadap perbaikan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2023,” sambung Nafan.
Pekan depan, Nafan memproyeksi IHSG akan bergerak di rentang support 7.027 & 6.977 dan resistance 7.110 & 7.169. Pasar masih akan mencermati komitmen Bank Sentral AS terkait kebijakan suku bunga.
Sementara dari dalam negeri, pasar menantikan data ekonomi seperti cadangan devisa dan indeks penjualan ritel. Saham-saham big caps yang bisa dicermati antara lain ASII, BBCA, BBRI, dan TLKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News