kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Wall Street Cenderung Melemah pada Jumat (1/12) Setelah Kenaikan Kuat Bulan November


Jumat, 01 Desember 2023 / 21:45 WIB
Wall Street Cenderung Melemah pada Jumat (1/12) Setelah Kenaikan Kuat Bulan November
ILUSTRASI. Indeks-indeks utama Wall Street bergerak mixed pada hari Jumat.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks-indeks utama Wall Street bergerak mixed pada hari Jumat. Investor gelisah menjelang komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang diperkirakan memberikan petunjuk mengenai jalur suku bunga lebih lanjut.

Jumat (1/12) pukul 21.37 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat tipis 0,05% ke 35.968. Indeks S&P 500 melemah 0,20% ke 4.558. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,47% ke 14.159.

S&P 500 dan Nasdaq menutup bulan November dengan kenaikan bulanan terbesar sejak Juli 2022. Sementara Dow Jones menguat hingga ditutup pada level tertinggi sejak Januari 2022.

Data menunjukkan, perlambatan belanja konsumen Amerika Serikat (AS), beberapa komentar dovish dari pejabat Fed dan musim pendapatan yang kuat mendorong indeks saham AS ke level yang luar biasa di bulan November.

Baca Juga: Menguat Tipis, Cermati Sederet Sentimen Penggerak IHSG Dalam Sepekan Ini

Sejumlah data ekonomi baru-baru ini, termasuk indeks pengeluaran konsumsi pribadi pada hari Kamis, mengisyaratkan berkurangnya inflasi di negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut. Inflasi yang melambat menggarisbawahi harapan bank sentral akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya.

Namun setelah pernyataan kebijakan yang bertentangan baru-baru ini dari beberapa pengambil kebijakan, investor khawatir bahwa Powell akan menolak narasi penurunan suku bunga. Powell diperkirakan akan berbicara di dua acara terpisah pada pukul 23.00 WIB dan Sabtu (2/12) pukul 02.00 WIB. 

“Terutama karena semangat pasar selama beberapa minggu terakhir, mungkin ada pesan hawkish yang akan dia sampaikan hari ini,” kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners kepada Reuters. Forrest menambahkan, pasar tidak memperkirakan suku bunga akan bertahan pada tingkat tinggi dalam waktu lama.

Baca Juga: IHSG Turun 0,29% ke 7.059 Jumat (1/12), GOTO, ARTO, ASII Top Gainers LQ45

Jeda kenaikan suku bunga telah diperhitungkan sepenuhnya pada pertemuan kebijakan bulan Desember mendatang. Para pedagang juga melihat peluang sekitar 48% untuk penurunan suku bunga setidaknya sebesar 25 basis poin pada bulan Maret 2024 dan sekitar 78% peluang penurunan suku bunga lainnya pada bulan Mei, menurut FedWatch CME Group.

Investor juga akan memantau komentar Gubernur Fed Lisa Cook dan Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, yang dijadwalkan untuk berbicara pada siang hari waktu setempat. Pelaku pasar juga menantikan data indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur dari S&P Global dan ISM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×