kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

Shutdown Pemerintah AS Segera Berakhir, Bagaimana Prospek Bitcoin?


Rabu, 12 November 2025 / 17:43 WIB
Shutdown Pemerintah AS Segera Berakhir, Bagaimana Prospek Bitcoin?
ILUSTRASI. Presiden Trump isyaratkan shutdown AS berakhir, picu penguatan Bitcoin. Analis Reku dan Triv bahas prospek BTC mencapai ATH 2026


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa shutdown pemerintah AS akan segera berakhir. Hal ini diproyeksi berdampak pada harga Bitcoin (BTC).

Mengutip Coin Market Cap Rabu (12/11/2025) pukul 16.41 WIB, harga Bitcoin berada di level US$ 104.564, turun 0,61% dalam 24 jam terakhir dan naik 2,65% dalam sepekan.

Fahmi Almuttaqin, Analis Kripto Reku mengatakan, harga Bitcoin mengalami kenaikan moderat setelah Senat AS meloloskan paket pendanaan bipartisan yang dapat mengakhiri government shutdown di AS saat ini.

Probabilitas berakhirnya shutdown sebelum 15 November kini melonjak ke sekitar 97,6%, menurut data Polymarket.

Baca Juga: Harga Bitcoin Sentuh US$ 105.000 di Tengah Volatilitas Pasar

“Kabar yang dapat mengurangi ketidakpastian fiskal langsung mendapat respons dari pasar kripto dan pasar aset berisiko secara umum yang kembali menguat,” ujar Fahmi dalam keterangannya, Rabu (12/11/2025).

Meskipun rancangan pendanaan tersebut masih harus melewati pemungutan suara di DPR AS dan persetujuan presiden, Fahmi menilai pasar sudah merespons lebih dulu dengan pergerakan positif.

Dalam waktu yang sama, usulan Presiden Trump mengenai tariff dividend senilai US$ 2.000 dipandang tidak realistis dari sisi legal, tetapi tetap menambah sentimen optimistis bahwa kebijakan fiskal bisa berubah lebih pro pasar.

Fahmi bilang, katalis dari pemerintah AS jelas membantu meredakan ketakutan pasar pascavolatilitas besar Oktober. Namun reli ini masih dibayangi oleh beberapa ketidakpastian.

“Optimisme terhadap arah kebijakan pemerintah AS berpotensi mendorong kenaikan lanjutan, tetapi friksi politik di DPR dan belum pulihnya likuiditas on-chain membuat reli ini mungkin akan lebih volatil dengan diiringi koreksi-koreksi minor,” terang Fahmi.

CEO Triv, Gabriel Rey memperkirakan adanya pemotongan suku bunga The Fed pada kuartal I–2026. Menurutnya, jika itu terjadi, tidak menutup kemungkinan Bitcoin kembali mencetak all time high (ATH) atau harga tertinggi sepanjang masa.

Baca Juga: Pasar Kripto Terkoreksi pada Jumat (7/11), Analis: Potensi Pemulihan Masih Terbuka

Selain itu, banyaknya perusahaan yang diperkirakan mengakumulasi Bitcoin dan banyaknya akumulasi yang dilakukan institusi melalui ETF dan lainnya, akan menambah sentimen pendukung harga Bitcoin.

“Kalau ditanya secara fundamental Bitcoin is never be as strong as this even in the previous cycle,” ucap Gabriel.

Gabriel juga melihat sentimen pendorong dari pemerintah AS yang terus menerbitkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri kripto. Misalnya, belum lama ini terkait peraturan yang jelas mengenai stablecoin.

“Saya melihat secara fundamental kuartal I–2026 should be a very good time for crypto industry overall,” kata Gabriel.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (ITSK/IAKD) OJK, Hasan Fawzi mengatakan, jumlah konsumen pedagang aset kripto berada dalam tren meningkat, yaitu mencapai 18,61 juta konsumen pada posisi September 2025. Jumlah ini meningkat 2,95% dibandingkan posisi Agustus 2025 yang tercatat sebanyak 18,08 juta konsumen.

Nilai transaksi aset kripto selama bulan Oktober 2025 tercatat sebesar Rp49,28 triliun, meningkat signifikan 27,64% dibandingkan September 2025 yang tercatat sebesar Rp38,61 triliun.

“Sehingga total nilai transaksi aset kripto di sepanjang tahun 2025 (ytd) telah tercatat senilai Rp409,56 triliun. Hal ini menunjukkan kepercayaan konsumen dan kondisi pasar yang tetap terjaga baik,” ujar Hasan dalam konferensi pers RDK Bulanan OJK, Jumat (7/11/2025).

Baca Juga: Nilai Transaksi Aset Kripto Sentuh Rp 409,56 Triliun hingga Oktober 2025

OJK mencatat per Oktober 2025, terdapat 1.301 aset kripto yang dapat diperdagangkan. OJK telah menyetujui perizinan 29 entitas di ekosistem perdagangan aset kripto, yang terdiri dari 1 bursa kripto (bursa), 1 lembaga kliring penjaminan dan penyelesaian (kliring), 2 pengelola tempat penyimpanan (kustodian), dan 25 pedagang aset keuangan digital (PAKD).

Selain itu, OJK juga telah memberikan persetujuan 5 lembaga penunjang, yang terdiri dari 4 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dan 1 Bank Penyimpan Dana Konsumen (BPDK).

“Selanjutnya, OJK saat ini sedang melakukan evaluasi atas permohonan izin usaha dan/atau persetujuan dari calon penyelenggara perdagangan aset kripto yang terdiri dari 2 bursa, 2 kliring, 2 kustodian, 4 CPAKD, 1 PJP, dan 3 BPDK,” terang Hasan.

Selanjutnya: Kepala BGN Janji Gaji Petugas MBG yang Telat Akan Dibayarkan Pekan Ini

Menarik Dibaca: Ramalan Cinta Zodiak Tahun 2026, Ada yang Bertemu Cinta Sejati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×