Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Tedy Gumilar
JAKARTA. Setelah menembus level tertinggi tahun ini pada Jumat (5/6), harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali berada dalam tekanan. Membengkaknya stok CPO di Malaysia dan pemangkasan prediksi pertumbuhan ekonomi global menjadi pemicunya.
Mengacu data Bloomberg, Jumat (12/6) pukul 16.59 WIB harga CPO kontrak pengiriman bulan Agustus 2015 di bursa Malaysia Derivate Exchange turun 0,65%% dibandingkan hari sebelumnya menjadi RM 2.260 per metrik ton. Selama sepekan harga anjlok 2,73%.
Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Fortis Asia Futures, menilai wajar jika harga CPO terkoreksi kembali. Pasalnya, stok CPO di Malaysia sedang membludak. Hal ini merujuk pada data stok CPO Malaysia per Mei 2015 lansiran MPOB (Malaysia Palm Oil Board) yang membengkak menjadi 2,24 juta ton, atau tertinggi sejak November 2015.
Deddy menambahkan, permintaan global yang diprediksi bakal lesu tahun ini ikut menekan harga CPO. Ini tercermin dari rilis Bank Dunia yang memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2015 dari semula 3,0% menjadi 2,8%.
Kondisi ini pun diperparah oleh terkoreksinya harga minyak kedelai yang merupakan komoditas substitusi CPO. Harga minyak kedelai Jumat (12/6) dini hari di Chicago Board of Trade (CBOT) mencatatkan koreksi sebesar 1,64% dibandingkan hari sebelumnya.
“Selain itu jika harga masih sulit untuk menghadapi level RM 2.350 – RM 2.400 dapat dipastikan harga CPO akan melemah kembali,” imbuh Deddy.
Padahal di sisi lain menurut data Intertek ekspor CPO Malaysia periode 1 sampai 10 Juni 2015 terangkat 2,25% menjadi 468.975 metrik ton. “Data ini belum mampu untuk membawa harga CPO untuk lepas tinggi,” Imbuh Deddy.
Indikator teknikal memberi sinyal bahwa harga akan cenderung berkonsolidasi. Deddy memaparkan harga berada di bawah moving average (MA) 50, MA 100, dan 200. Moving average convergence divergence (MACD) berada dalam area positif 34. Relative strength index (RSI) yang berada di level 51 dan stochastic yang berada di level 42 sama-sama bergerak turun dari teritori jenuh beli (overbought)
Deddy memperkirakan harga CPO untuk Senin (15/6) akan berada dalam kisaran level RM 2.225 – RM 2.200 per metrik ton. Selama sepekan harga akan bergerak dalam kisaran RM 2.245 – RM 2.166 per metrik ton dan sampai akhir semester 1 harga akan berada di level 2.125 per metrik ton.
Sampai akhir tahun Deddy memperkirakan harga CPO akan terus berkonsolidasi dengan kecenderungan turun. Adapun harga CPO akan bergerak dalam area support RM 1.980 dan resistance RM 2.250 sampai akhir tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News