kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Setelah tiga bulan, suspensi GTBO dicabut


Kamis, 05 September 2013 / 07:30 WIB
Setelah tiga bulan, suspensi GTBO dicabut
ILUSTRASI. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Ada kabar gembira bagi trader yang masih ingin mentransaksikan saham PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO). Pasalnya, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencabut suspensi atas saham emiten batubara ini.

Catatan saja, suspensi saham GTBO dilakukan sejak 23 Mei lalu. Artinya, saham ini sudah tidak diperdagangkan selama tiga bulan. Nah, dengan pencabutan suspensi ini maka saham GTBO bisa mulai diperdagangkan mulai hari ini, Kamis (5/9).

Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, suspensi ini dicabut atas dasar update informasi terkini kondisi GTBO terhadap pihak BEI. "Manajemen GTBO juga melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan telah melaksanakan Public Expose Insidental sebagaimana yang wajib dilakukan pleh para emiten yang sedang terbelit masalah," papar Nyoman.

Sekadar menyegarkan kembali, suspensi dilakukan menjelang akhir Mei lalu ini dipicu oleh, tidak wajarnya kenaikan laba bersih GTBO pada 2012. Kejanggalan berawal ketika GTBO meneken kontrak jual beli 10 juta ton batubara antara dengan Agrocom, pembeli asal Uni Emirat Arab (UEA) pada 14 Juni 2012 dan di amandemen pada 9 Agustus 2012.

Kontrak itu menyebutkan, pengiriman batubara akan dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, pengiriman 3 juta ton sebelum 31 Desember 2014. Kedua, sebanyak 3,5 juta ton akan dikirimkan sebelum 31 Desember 2015. Dan ketiga, pengiriman sebanyak 3,5 juta ton sebelum 31 Desember 2016.

Namun, kontrak jual beli tersebut memiliki klausul yang tidak umum. GTBO, misalnya, meminta Agrocom membayar di muka atas transaksi itu, jauh sebelum pengiriman batubara terjadi. Rinciannya, Agrocom wajib membayar biaya pembelian sebesar US$ 75 juta sebelum 30 Juni 2012, US$ 87,5 juta sebelum 30 juni 2013, dan US$ 87,5 juta sebelum 30 juni 2014.

Karena klausul itulah, GTBO lantas memasukkan pendapatan dari pembayaran tahap pertama sebesar US$ 75 juta atau setara Rp 711,15 miliar sebagai pendapatan di laporan keuangan 2012. Akibatnya, laba bersih GTBO naik dari Rp 73,86 miliar menjadi Rp 941,9 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×