kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sepekan, penurunan bursa Asia capai 3,5%


Sabtu, 15 Maret 2014 / 22:04 WIB
Sepekan, penurunan bursa Asia capai 3,5%
ILUSTRASI. 5 Cara untuk Mulai Merencanakan Pendidikan Anak.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Mayoritas indeks acuan Asia jatuh sepanjang pekan lalu. Hal ini tercermin pada pergerakan indeks MSCI Asia Pacific yang turun 3,5% menjadi 134,32 pada periode 10-14 Maret 2014 lalu. Penurunan tersebut menjadi penurunan mingguan yang terbesar dalam dua tahun terakhir.

Bursa Asia terjatuh setelah data ekonomi China yang dirilis mengecewakan pelaku pasar. Kondisi ini memicu spekulasi bahwa China tidak akan mampu mencapai target pertumbuhan sebesar 7,5% pada tahun ini. Selain itu, penguatan yen juga menyebabkan saham-saham di bursa Jepang bergerak turun.

Jika dirinci, indeks Topix Jepang anjlok 5,8% pada pekan ini. Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang merosot 6,2%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,3%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 2,4%, indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,9%, indeks Hang Seng Hong Kong turun 4,9% dan indeks Shanghai Composite China turun 2,6% pada periode yang sama.

Pergerakan sejumlah saham juga turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni: Jiangxi Copper Co turun 5,8% di Hong Kong, Toyota Motor Corp anjlok 5,7% di Tokyo, Malaysia Airline System Bhd turun 4% di Kuala Lumpur, dan New World Development Co anjlok 17% di China.

"Pelaku pasar mulai memberikan perhatian lebih kepada data ekonomi yang negarif. Meski pemerintah China menggunakan kebijakan moneter dan fiskal untuk mengontrol pertumbuhan ekonominya, namun investor mengambil langkah hati-hati dan sepertinya mereka mulai mencemaskan perlambatan ekonomi China," urai Angus Gluskie, managing director White Funds Managemeny di Sydney. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×