Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bursa Asia menurun pada akhir pekan, pagi ini (14/3). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.54 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tergerus hingga 1,2%. Dengan demikian, posisi bursa Asia tengah menuju level terendah sejak 10 Februari lalu. Jika dihitung, sepanjang pekan ini, bursa Asia sudah merosot 3%.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang menjadi indeks acuan yang paling tertekan dengan anjlok 2,4%. Penurunan juga terlihat pada indeks S&P/ASX 200 Australia sebesar 1,5% dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,5%.
Faktor utama yang menekan bursa Asia pagi ini adalah outlook perekonomian China yang semakin memburuk. Asal tahu saja, Bank of America Corp, UBS AG, JPMorgan Chase & Co, dan Nomura Holdings Inc menurunkan prediksi untuk pertumbuhan ekonomi di tahun 2014 ini. Langkah tersebut diambil setelah data produksi manufaktur China mencatatkan perlambatan pertumbuhan pada Januari dan Februari lalu. Selain itu, ada pula data penurunan tingkat ekspor China sebesar 18,1% pada Fabruari lalu.
Faktor lainnya adalah ketegangan yang semakin memuncak antara Ukraina dan Rusia.
"Ada kecemasan yang cukup beralasan di sini. Krisis di Ukraina akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi investor. Tapi, fokus terbesar saat ini adalah China dan data ekonominya yang negatif dalam dua pekan terakhir," jelas Robert Aspin, head of equity investment strategy Standard Chartered Plc.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News