kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepekan Investasi: Rupiah terseret minyak


Sabtu, 30 Januari 2016 / 10:05 WIB
Sepekan Investasi: Rupiah terseret minyak


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini terbilang baik. IHSG dibuka naik 0,47% ke level 4.478,046.  Biang kenaikan indeks adalah sentimen positif dari kinerja rata-rata indeks di kawasan regional Asia.  

Naiknya IHSG di awal pekan merupakan kelanjutan dari  bergerak positifnya Dow Jones Industrial Avarage pada akhir pekan lalu (22/1) memberikan sentimen positif terhadap kinerja rata rata indeks di kawasan regional Asia, termasuk IHSG. "Sentimen dari AS itu diharapkan dapat menjaga laju IHSG dalam waktu mendatang untuk menguji level 4.575 poin," katanya

Indeks memang terus menanjak dalam sepekan ini.  Namun, “Penguatan pada hari terakhir pekan ini bergerak bervariasi menandakan pasar saham domestik masih berada di area konsolidasi sehingga penguatannya cenderung terbatas," kata analis LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo.

Berikut pergerakan IHSG selama sepekan:

Senin (25/1), IHSG menguat mengawali pekan ini. Data RTI menunjukkan, indeks dibuka naik 0,47% atau 21,873 poin ke level 4.478,046 pukul 09.05 WIB. Tercatat 90 saham bergerak naik, 17 saham bergerak turun, dan 47 saham stagnan. Di awal perdagangan pagi ini melibatkan 215 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 324,6 miliar.

Sesi I, IHSG sumringah di sesi pertama perdagangan. Data RTI menunjukkan  indeks menguat 1,16% atau 52,504 poin ke level 4.508,248 pukul 12.00 WIB. Tercatat 148 saham bergerak naik, 73 saham bergerak turun, dan 78 saham stagnan. Perdagangan sesi pertama ini melibatkan 1,94 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,39 triliun.

Sesi II, IHSG ditutup dengan lompatan 1,1%. Dengan demikian, posisi terakhir indeks berada di level 4.505,78. Ada 165 saham yang melaju. Sementara itu, jumlah saham yang turun sebanyak 104 saham dan 90 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi sore ini melibatkan 4,392 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,491 triliun.

Selasa (26/1), IHSG bergerak positif pada transaksi perdagangan. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.20 WIB, indeks tercatat turun 0,38% menjadi 4.488,26.

Sesi I, IHSG bergerak liar di sepanjang sesi. Meski dibuka di zona merah,  pada pertengahan transaksi indeks berhasil bangkit. Hingga akhirnya, pada pukul 12.00 WIB, indeks ditutup dengan kenaikan tipis 0,06% menjadi 4.508,60. Ada 86 saham yang melaju. Sementara itu, jumlah saham yang turun sebanyak 144 saham dan 77 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi siang ini melibatkan 1,461 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 1,948 triliun.

Sesi II, IHSG bertahan di zona hijau pasca-bergerak liar. Data RTI menunjukkan,  indeks berakhir menguat tipis 0,10% atau 4,680 poin ke level 4.510,468 pukul 16.14 WIB. Ada 165 saham bergerak turun, 96 saham bergerak naik, dan 88 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 2,81 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,99 triliun.

Rabu (27/1), IHSG dibuka di zona positif pagi ini. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.10 WIB, indeks langsung melesat 0,67% menjadi 4.540,82.

Sesi I, IHSG masih mempertahankan posisinya di zona hijau. Pada akhir penutupan sesi pukul 12.00 WIB, data RTI menunjukkan, indeks mencatatkan kenaikan 0,7% menjadi 4.541,82.

Sesi II, IHSG melejit sejalan laju bursa Asia. Data RTI menunjukkan, indeks ditutup naik signifikan 1,62% atau 73,160 poin ke level 4.583,628 pukul 16.14 WIB.Ada 169 saham bergerak naik, 89 saham bergerak turun, dan 99 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 5,411 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,28 triliun.

Kamis (28/1), IHSG dibuka di zona positif. Mengutip data RTI, pada pukul 09.22 WIB, indeks tercatat naik 0,19% menjadi 4.592,50.

Sesi I, IHSG bergerak liar. Pada pukul 12.00 WIB, indeks ditutup pada posisi 4.585,80. Di sepanjang sesi, posisi tertinggi indeks berada di level 4.608,39. Namun, indeks juga sempat tertekan ke level 4.580,03.

Sesi II, IHSG tetap melaju di zona hijau. Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,42% atau 19,201 poin ke level 4.602,82 pukul 16.14 WIB. Tercatat 133 saham naik, 129 saham turun, dan 85 stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 4,73 miliar lots saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,56 triliun.

Jumat (29/1), IHSG dibuka sumringah. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.29 WIB, indeks tercatat melaju 0,78% menjadi 4.547,58.

Sesi I, IHSG harus berakhir di zona merah pada akhir sesi. Berdasarkan data RTI, pada pukul 11.30 WIB, indeks tercatat turun 0,36% menjadi 4.586,34. Ada 98 saham yang tertekan. Sementara itu, jumlah saham yang naik sebanyak 129 saham dan 82 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi siang ini melibatkan 2,369 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,475 triliun.

Sesi II, IHSG ditutup naik sekaligus memperpanjang penguatannya. Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,27% atau 12,33 poin ke level 4.615,16. Ada 135 saham bergerak naik, 113 saham bergerak turun, dan 91 saham stagnan. Perdagangan akhir pekan ini melibatkan 5,23 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,37 triliun.

Rupiah
Membuka pekan ini, rupiah tergelincir 0,13%. Lalu pada hari kedua rupiah kembali tergelincir loyo. Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menjelaskan, pelemahan rupiah disebabkan oleh merosotnya harga minyak dunia. "Akibatnya, pelaku pasar cenderung menjauhi aset berisiko seperti rupiah dan beralih ke aset safe haven semisal dollar AS," terangnya.

Namun, keadaan itu tidak terlalu lama. Pada hari ketiga (Rabu) hingga hari Jumat, rupiah cenderung menguat.  Itu terjadi, menurut para analis, karena stabilnya harga minyak dan komoditas lainnya menjadi salah satu penopang mata uang Garuda ini.  “Harga minyak mentah yang mengalami reli kenaikan mampu menjadi salah satu sentimen positif bagi laju mata uang rupiah," ujar Analis LBP Enterprise Lucky Bayu.

Berikut pergerakan rupiah selama sepekan:

Senin (25/1), di pasar spot valuasi rupiah tergelincir 0,13% di level Rp 13.863 per dollar AS dibandingkan dengan hari sebelumnya. Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah justru terangkat 0,21% ke level Rp 13.844 per dollar AS.

Selasa (26/1),  katalis global kembali menyeret kinerja rupiah. Di pasar spot rupiah melemah 0,17% dibandingkan dengan hari sebelumnya ke level Rp 13.886 per dollar AS. Sejalan, kurs tengah Bank Indonesia terpeleset 0,43% menjadi Rp 13.904.

Rabu (27/1), adanya ekspektasi penyusutan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) alias BI rate mendorong penguatan rupiah. Di pasar spot, rupiah menguat 0,54% dibandingkan dengan hari sebelumnya ke level Rp 13.835 per dollar AS.  

Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk menjelaskan, membaiknya kinerja mata uang Garuda di hadapan dollar AS dipicu oleh harapan pelaku pasar bahwa BI bakal memangkas suku bunga acuan yang saat ini bertengger di level 7,5%.

Kamis (28/1),  membaiknya pergerakan harga minyak dan tenangnya pasar China jadi pendukung keunggulan rupiah hari ini. Di pasar spot, posisi rupiah terangkat tipis 0,02% ke level Rp 13.873 per dollar AS dibanding dengan  hari sebelumnya. Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia nilai rupiah justru tergerus 0,12% di level Rp 13.889 per dollar AS.

Josua Pardede, Ekonom Bank Permata penguatan rupiah salah satunya juga didukung oleh lebih stabilnya harga minyak mentah dunia. Setelah sempat terpuruk ke bawah level US$ 30 per barel di pekan lalu, harga minyak perlahan pulih dan bergerak di kisaran US$ 32 per barel. Ini juga mendorong membaiknya harga komoditas lainnya. “Selagi harga komoditas membaik dan pasar China stabil, rupiah sebagai mata uang komoditas dan regional Asia akan terjaga,” kata Josua.

Jumat (29/1), rupiah kembali menguat di hadapan dollar AS. Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah berada di level Rp 13.778 per dollar AS atau menguat 0,68% dari sebelumnya Rp 13.873 per dollar AS pukul 15.59 WIB. Kondisi serupa juga terlihat pada rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).  

    

Emas

Di akhir bulan pertama di 2016, harga emas PT Antam Tbk masih mencatatkan kenaikan. Positifnya pergerakan harga emas spot dan stabilnya nilai tukar rupiah disinyalir jadi penyebab kenaikan yang didulang si kuning Antam.

 “Tren awal tahun memang selalu seperti ini, ada risk aversion di pelaku pasar,” tutur Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures. Saat ini pelaku pasar menanti outlook ekonomi global dan domestik sepanjang tahun 2016 mendatang.

Hal ini berlangsung bersamaan dengan harga emas spot dunia yang terhitung mengalami rebound. “Penurunan harga minyak mentah yang tajam dan spekulasi arah moneter bank sentral dunia menimbulkan ketertarikan pasar akan emas sebagai safe haven,” analisis Wahyu.

Naiknya daya tarik emas spot terlihat dari pergerakan harganya. Mengutip Bloomberg, Kamis (28/1) pukul 15.05 WIB harga emas kontrak pengiriman April 2016 di Commodity Exchange merangkak naik 0,17% ke level US$ 1.118,20 per ons troi. Harga ini pun sudah melambung 1,84% dalam sepekan terakhir dan 3,94% sepanjang Januari 2016.

Hal itu pun terlihat dari tren kenaikan harga emas Antam selama sepekan ini sebagaimana terlihat di bawah ini:

Senin (25/1), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 544.000. Angka ini turun Rp 1.000 dari posisi harga Sabtu (23/1) kemarin.

Selasa (26/1), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 547.000. Angka ini naik Rp 3.000 dari posisi harga Senin (25/1) kemarin.

Rabu (27/1), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 552.000. Angka ini naik Rp 5.000 dari posisi harga Selasa (26/1) kemarin

Kamis (28/1), seperti dikutip  dari situs Logam Mulia, harga pecahan emas Rp 553.000. Angka ini naik Rp 1.000 dari posisi harga Rabu (27/1) kemarin.

Jumat (29/1), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 550.000. Angka ini turun Rp 3.000 dari posisi harga Kamis (28/1) kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×