kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Bakal Bagi Dividen Rp 50 per Saham, Begini Rekomendasi Saham Gajah Tunggal (GJTL)


Kamis, 03 Juli 2025 / 21:43 WIB
Bakal Bagi Dividen Rp 50 per Saham, Begini Rekomendasi Saham Gajah Tunggal (GJTL)
ILUSTRASI. Deretan ban mobil terbaru produksi PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) saat pameran otomotif GIIAS 2022 .PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) memastikan bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 174,22 miliar atau 14,75% dari total laba bersih.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) memastikan bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 174,22 miliar atau 14,75% dari total laba bersih perusahaan pada tahun buku 2024 yakni Rp 1,18 triliun.

Nantinya, setiap investor akan memperoleh dividen sebesar Rp 50 per saham. Dengan mengacu pada harga saham GJTL penutupan perdagangan Kamis (3/7) yakni Rp 1.115 per saham, maka potensi yield dividen emiten ini sekitar 4,48%.

Cum dividen GJTL di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada Jumat (4/7) , sedangkan ex dividen di pasar yang sama ditetapkan pada 7 Juli nanti. Pembayaran dividen tunai ini dijadwalkan pada 30 Juli 2025.

Baca Juga: Gajah Tunggal (GJTL) Catat Kinerja Positif di 2024, Kantongi Laba Rp 1,19 Triliun

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menyampaikan, potensi yield dividen yang ditawarkan GJTL cukup menarik meski bukan yang tertinggi. Dividen payout ratio GJTL yang ada di level 14,75% juga bukan masalah bagi investor. 

“GJTL memiliki rencana lain untuk penggunaan laba tahun berjalan, baik untuk ekspansi maupun deleveraging,” kata dia, Kamis (3/7).

Dari sisi fundamental, Wafi menilai GJTL masih dihadapkan oleh tantangan berupa perlambatan di industri otomotif seperti penurunan penjualan mobil nasional yang bisa menggerus permintaan ban baru.

Namun, GJTL masih bisa mengandalkan penjualan ban untuk segmen replacement atau ban pengganti, mengingat populasi kendaraan bermotor di Indonesia cukup tinggi.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham LSIP, GJTL, PGEO, Senin (23/6)

Tren penurunan produksi karet nasional juga bisa menjadi sentimen negatif bagi GJTL, lantaran karet merupakan bahan baku utama ban. Namun, selama GJTL mampu mengelola dan mengamankan bahan baku dengan baik, maka kelangsungan usaha emiten ini tetap terjaga.

“Risiko lainnya mungkin datang dari kenaikan harga bahan baku itu sendiri yang dapat menekan margin keuntungan,” imbuh dia.

Wafi merekomendasikan trading buy saham GJTL dengan target harga di level Rp 1.200 per saham.

 

Pada kuartal I-2025, GJTL mengalami penurunan 1,56% year on year (yoy) menjadi Rp 4,40 triliun. Namun, laba bersih GJTL tumbuh 4,13% yoy menjadi Rp 353 miliar.

Selanjutnya: Kinerja Ekspor Batubara RI Melemah, Bagaimana Nasib Emiten Batubara?

Menarik Dibaca: Moms Wajib Tahu, Ini Sederet Fakta Tarik Tunai Kartu Kredit 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×