Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Moncernya kinerja pasar modal sepanjang Maret memicu investor reksadana melakukan aksi ambil untung atau taking profit. Akibatnya, unit penyertaan reksadana sepanjang Maret 2014 susut 1,57% menjadi 122,34 miliar unit ketimbang Februari 2014 yang mencapai 124,30 miliar unit.
Data Infovesta Utama menyebutkan, penurunan terjadi pada hampir seluruh jenis reksadana. Reksadana saham turun 1,27% menjadi 37,71 miliar unit dibandingkan Februari yang mencapai 38,19 miliar unit.
Demikian juga dengan reksadana campuran yang susut 1,73% menjadi 12,66 miliar unit ketimbang Februari yang 12,88 miliar unit. Unit penyertaan reksadana pendapatan tetap turun 0,1% dari 19,38 miliar unit menjadi 19,36 miliar unit.
"Penurunan ini diduga karena redemption investor akibat profit taking," kata analis Infovesta Utama Viliawati, baru-baru ini. Selain itu, Vilia memperkirakan penurunan unit penyertaan juga ditopang adanya likuidasi beberapa produk reksadana.
Untungnya, dana kelolaan reksadana tidak ikut anjlok. Dana kelolaan reksadana justru naik tipis dari Rp 198,48 triliun menjadi Rp 198,93 triliun pada periode yang sama. "Kinerja bursa saham dan obligasi yang positif sepanjang Maret ikut memoles dana kelolaan," kata Vilia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News