kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pasar Pantau Data Inflasi AS Terbaru, Simak Prediksi Pergerakan Rupiah, Jumat (13/10)


Kamis, 12 Oktober 2023 / 19:30 WIB
Pasar Pantau Data Inflasi AS Terbaru, Simak Prediksi Pergerakan Rupiah, Jumat (13/10)
ILUSTRASI. Pasar Pantau Data Inflasi AS Terbaru, Simak Prediksi Pergerakan Rupiah, Jumat (13/10)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menguat pada perdagangan Jumat (13/10).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, potensi penguatan ini terjadi apabila data inflasi AS September 2023 yang dirilis Kamis (12/10) malam cenderung mengalami pelemahan. 

Pasalnya, pelemahan inflasi AS akan semakin memperkuat kemungkinan The Fed akan menahan suku bunganya di tahun ini.

"Hal ini juga mendukung kemungkinan bahwa The Fed akan memotong suku bunganya lebih cepat dibandingkan perkiraan," ucap Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (12/10). 

Baca Juga: Kurs Rupiah Spot Stabil pada Kamis (12/10) Siang

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, Bank Dunia atau World Bank melihat Indonesia perlu terus menjaga stabilitas makroekonomi untuk tetap dilirik oleh para investor. Pasalnya, pelaku cenderung wait and see menjelang Pemilu dan Pilpres 2024. 

"Saat ini pun pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) berhasil menjaga inflasi di level yang terkendali, seiring dengan suku bunga acuan yang terus dipertahankan pada level 5,75% sejak Januari 2023," kata Ibrahim. 

Hal yang menjadi kunci dalam menarik investor di tengah situasi ini adalah Indonesia harus melanjutkan reformasi struktural. 

Misalnya, adanya omnibus law UU Cipta Kerja yang meningkatkan fleksibilitas pasar kerja hingga omnibus law sektor keuangan yang bertujuan untuk mendorong stabilitas serta akses dan inklusi sektor keuangan, salah satunya melalui Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).  

Baca Juga: Rupiah Melemah Tipis ke Rp 15.701 Per Dolar AS Pada Kamis (12/10) Pagi

Josua memprediksi, rupiah akan bergerak menguat dalam rentang Rp 15.650-Rp 15.750 pada Jumat (13/10). Sementara Ibrahim memperkirakan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp. 15670- Rp 15.750 per dolar AS. 

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup stagnan di level Rp 15.699,5 per dolar AS pada perdagangan Kamis (12/10). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indoesia, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 15.702, menguat dari Rp 15.710 pada hari perdagangan sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×