kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Sempatkan melirik 5 isu penting ini!


Selasa, 03 Desember 2013 / 06:57 WIB
Sempatkan melirik 5 isu penting ini!
ILUSTRASI. Daun kelor.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah topik hangat berikut layak diperhatikan sebelum melakukan transaksi:

- Asing keluar dari pasar saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan akhir-akhir ini. Investor asing pun sempat mencatatkan jual bersih (net sell) cukup besar di pasar saham. Cuma, dalam empat hari terakhir perdagangan, pemodal asing mulai melakukan pembelian bersih (net buy) saham senilai total Rp 438,19 miliar.

Toh begitu, tahun ini tekanan jual asing cukup tinggi. Tak pelak, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang tahun ini, investor asing mencatatkan net sell asing di pasar saham sebesar Rp 15,29 triliun.

Kepala Riset Batavia Prosperindo Sekuritas, Andy Ferdinand mengatakan, hengkangnya dana asing tersebut karena dua hal. Pertama, spekulasi Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, yang akan mencabut program stimulus (tapering). Faktor kedua, kondisi makro ekonomi Indonesia yang masih belum stabil.

- Posisi rupiah

Rupiah akhirnya menguat tipis terhadap dollar Amerika Serikat (AS) setelah di pekan lalu berada di level harga 12.000. Di pasar spot, kemarin (2/12), rupiah menguat 1,63% ke level 11.770. Di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,25% menjadi 11.946.

Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, pergerakan rupiah cenderung positif dibanding pekan lalu. Data ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) lebih baik dari ekspektasi sehingga menopang rupiah.

Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures juga mengatakan, rupiah menguat akibat sejumlah data ekonomi Indonesia yang membaik.
Dari faktor eksternal masih belum ada data-data penting yang mempengaruhi gerak rupiah. "The Fed menunggu ada kesepakatan anggaran AS sebelum memutuskan tapering," ujar Albertus.

Rully memperkirakan, pergerakan rupiah masih berpotensi stabil dan tidak bergerak banyak di kisaran 11.650-11.950, Selasa ini (3/12).
Sedangkan, Albertus memprediksi, nilai tukar rupiah, hari ini, akan menguat tipis di kisaran 11.630-11.780. Sentimen data ekonomi terbaru Indonesia masih mewarnai pergerakan rupiah.

- Posisi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada akhir perdagangan hari ini, Senin (2/12). Sampai akhir perdagangan, indeks menguat 65,54 poin atau naik 1,54% menjadi 4.321,97.

Tercatat ada 198 saham yang naik dan 74 saham turun serta 74 saham diam tak bergerak. Ada 5.41 miliar saham berpindah tangan dengan nilai Rp 4.805,95 trliun.

Semua sektor berada di zona hijau yang dipimpin oleh sektor; konstruksi naik 4,90%, manufaktur naik 3,76%, industri lainnya naik 2,15%, basic industry naik 2,10%, produk konsumen naik 1,93%, keuangan naik 1,40%, perkebunan naik 1,25%, pertambangan naik 0,50%, produk konsumen naik 1,93% dan infrastruktur naik 0,63%.

- BI: Defisit transaksi berjalan akan terus membaik

ada Oktober 2013, neraca dagang mengalami surplus sebesar US$ 42,4 juta. Bank Indonesia (BI) melihat perbaikan neraca dagang ini sesuai dengan perkiraan bank sentral.

BI melihat perbaikan neraca perdagangan ini dipengaruhi surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat menjadi US$ 0,79 miliar, terutama ditopang oleh perbaikan ekspor nonmigas yang secara tahunan tumbuh positif 2,5% (yoy) akibat meningkatnya volume ekspor produk primer (CPO dan karet mentah) dan produk manufaktur antara lain produk tekstil dan peralatan listrik.

Sehingga, "BI memandang prospek defisit transaksi berjalan ke depan akan terus membaik," ujar Direktur Eksekutif Komunikasi BI Difi Johansyah dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (2/12).

Sebagai informasi, BI menargetkan defisit transaksi berjalan di tahun 2014 berada di kisaran 2,6%-2,7% dari PDB. Di triwulan III 2013 defisit mencapai 3,8% dari PDB atau sebesar US$ 8,4 miliar.

- Posisi Wall Street

Bursa AS ditutup negatif pada transaksi tadi malam (2/12) di New York. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 ditutup dengan penurunan 0,3% menjadi 1.80,90. Padahal, pada transaksi sebelumnya, indeks acuan AS ini sempat naik 0,2%.

Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,5% menjadi 16.088,77. Transaksi tadi malam melibatkan 5,8 miliar saham. Angka tersebut 4,8% di bawah transaksi rata-rata tiga bulanan.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: Urban Outfitters Inc turun 3,5%, eBay Inc naik 1,6%, Newmont Mining Corp turun 4%, dan 3M Co turun 4,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×