kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sempat tembus US$ 1.700 per ons troi, harga emas mulai tertahan perang harga minyak


Senin, 09 Maret 2020 / 11:40 WIB
Sempat tembus US$ 1.700 per ons troi, harga emas mulai tertahan perang harga minyak
ILUSTRASI. Harga emas meroket usai kekhawatiran akibat virus corona


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas spot sempat naik di atas $ 1.700 per ons troi pada awal pekan ini, untuk pertama kalinya dalam lebih dari tujuh tahun. Namun, rekor harga tersebut mulai terkikis akibat aksi ambil untung.

Senin (9/3) pukul 08.49 WIB, harga emas spot berada di level US$ 1.702,80 per ons troi. Namun setelah cetak rekor, harganya berangsur-angsur turun. Dan pada pukul 11.25 WIB, harga emas spot berada di level 1.668,88 per ons troi.

Kemerosotan harga minyak mentah mengirim guncangan deflasi di pasar dan membatasi kenaikan emas batangan. Ini membuat harga emas mulai terkikis dari level tertingginya.

Baca Juga: Harga emas melaju di atas US$ 1.700 per ons troi, dipicu kekhawatiran virus corona

Sebelumnya, lonjakan harga emas terjadi setelah pasar saham global ambruk karena kekhawatiran meluasnya wabah virus corona yang berdampak negatif pada ekonomi global. Hal tersebut mendorong investor untuk kembali ke aset safe haven alias lindung nilai seperti emas.

"Ini adalah kenaikan besar bagi aset safe haven karena data perdagangan China juga benar-benar buruk, jauh lebih buruk dari yang diharapkan, Italia juga telah mengkarantina seperempat dari populasi mereka (karena virus corona) dan pasar saham turun," kata Jeffrey Halley, seorang analis pasar senior di OANDA. 

Asal tahu saja, ekspor China mengalami kontraksi tajam dalam dua bulan pertama tahun ini sementara impor menurun. Hal tersebut terjadi karena virus corona yang menyebabkan gangguan besar pada operasi bisnis, rantai pasokan global, dan aktivitas ekonomi di Negeri Tirai Bambu tersebut. 

Ekuitas global juga jatuh, sementara saham berjangka AS anjlok 5% karena investor mencari perlindungan di safe haven untuk lindung nilai guncangan ekonomi dari epidemi. 

Kini yen Jepang juga melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sementara imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun jatuh ke rekor terendah. 

Akhir pekan lalu, Italia telah memerintahkan penguncian virtual di wilayah bagian utara yang kaya. Ini dilakukan untuk menahan wabah virus corona, dan berlaku hingga 3 April mendatang. 

Baca Juga: Perang harga minyak berlanjut, Goldman Sachs prediksi harga bisa mendekat ke US$ 20

Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa virus corona, yang sekarang telah menginfeksi lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia, kemungkinan mengurangi separuh pertumbuhan ekonomi China pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan kuartal IV-2019 lalu. 

"Emas selanjutnya didukung oleh kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi global dari virus corona akan berlanjut dan bank sentral akan mempertahankan suku bunga rendah," kata analis Phillip Futures dalam sebuah catatan. 

Pelaku pasar kini mengharapkan penurunan suku bunga lagi dari Federal Reserve di pertemuan kebijakan pada 18 Maret, menyusul pelonggaran darurat pekan lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×