Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga minyak dunia kembali tertekan pada transaksi perdagangan Kamis (6/10). Mengutip data CNCB, pada pukul 10.05 waktu Singapura, harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di posisi US$ 49,63 per barel. Angka tersebut turun 20 sen dari posisi terakhir.
Sedangkan harga kontrak minyak internasional Brent turun 24 sen menjadi US$ 51,62 per barel.
Menurut para trader, penurunan harga minyak pada Kamis pagi ini disebabkan oleh aksi profit taking pelaku pasar menyusul tingginya harga minyak sehari sebelumnya.
Seperti yang diketahui, harga kedua kontrak minyak menyentuh posisi tertingginya sejak Juni pada Rabu kemarin. Lompatan tersebut terjadi setelah Energy Information Administration (EIA) merilis data bahwa cadangan minyak AS turun 3 juta barel pada pekan lalu menjadi 499,74 juta barel. Selain itu, pasar minyak global juga tengah bersiap menyambut rencana anggota OPEC untuk memangkas produksi minyak mereka.
"Terjadi penurunan cadangan minyak yang cukup mengejutkan berdasarkan data EIA. Meski cadangan minyak tetap berada di level rekor, ini merupakan pekan ketiga penurunan cadangan minyak secara berturut-turut," papar Jeffrey Halley, senior market analyst OANDA di Singapura seperti yang dikutip CNBC.
Dia menambahkan, harga minyak WTI berpotensi menembus level psikologis US$ 50 dalam waktu dekat. Meski demikian, ada risiko penurunan harga akibat sejumlah pengebor minyak kembali mengoperasikan rig mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
