kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Semen Indonesia mengangkat kapasitas produksi


Kamis, 07 Desember 2017 / 07:45 WIB
Semen Indonesia mengangkat kapasitas produksi


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapasitas produksi terpasang PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tahun depan bakal meningkat menjadi 35 juta ton per tahun. Peningkatan ini lantaran didukung oleh selesainya pabrik semen Indarung dan pabrik semen Rembang.

Sebagai catatan, pabrik semen Rembang menelan investasi sebesar Rp 4,9 triliun. Kapasitas yang dimiliki pabrik ini mencapai tiga juta ton per tahun. Pendirian pabrik semen Indarung VI, Padang, Sumatra Utara, menelan investasi Rp 3,25 triliun. Pabrik ini punya kapasitas produksi yang sama.

Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR, menyatakan, dengan kemampuan kapasitas terpasang sebesar 35 juta ton per tahun, SMGR memiliki kemampuan produksi 33 juta ton per tahun. "Tidak dihitung 100% karena ada kebutuhan maintenance," kata Agung pada KONTAN, Senin (4/12).

Selama 2017, utilitas pabrik SMGR mencapai sekitar 83%. Dengan adanya pabrik baru, SMGR berharap produknya bisa terserap maksimal di pasar sehingga bisa meningkatkan utilitas.

Dalam catatan KONTAN, SMGR sedang membangun dua pabrik lagi di Aceh dan Kupang. Pabrik Aceh targetnya rampung di 2019, sedangkan pabrik Kupang selesai di 2020. Masing-masing pabrik memiliki kapasitas produksi 2,5 juta–3 juta ton per tahun.

Saat ini, kapasitas terpasang produksi semen nasional mencapai 106 juta ton. Sementara, kapasitas produksi yang terpakai mencapai 90 juta ton.

Pada tahun ini, konsumsi semen nasional diperkirakan mencapai 66 juta–67 juta ton per tahun. Selanjutnya tahun depan, permintaan semen nasional diprediksi tumbuh sekitar 5% atau mencapai sekitar 70 juta–72 juta ton. Dengan demikian, masih ada oversupply.

Agung memprediksi, pertumbuhan volume penjualan SMGR tahun depan sejalan dengan industri nasional. "Pertumbuhan sama, supaya market share kami terjaga," lanjut dia.

SMGR akan mendorong strategi penjualan. Di antaranya dengan menguatkan pemasaran produk baru, seperti semen Maxstrength.

Pada kuartal III-2017, SMGR meraih kenaikan pendapatan 7,7% menjadi Rp 20,55 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun, laba perusahaan ini anjlok 50,16% menjadi Rp 1,46 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×