Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak bervariasi berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan besok hari.
Lanjar Nafi, Analis Reliance sekuritas mengatakan secara teknikal masih bergerak konsolidasi dengan red candle pada hari ini. Indikator stochastic bergerak bearish keluar dari area overbought. Sedangkan momentum RSI yang masih tertahan pada MA14 dari momentumnya.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed mencoba menguat dengan range pergerakan 4690-4800." kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Senin (15/2).
Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak mengikuti bursa mayoritas bursa Asia. IHSG ditutup menguat hanya 26.33 poin atau 0.56% di level 4.740,73 dengan volume yang moderate. Investor asing hari ini juga mencatatkan net buy sebesar rp146.39 Miliar di saat rupiah menguat cukup baik.
Lanjar menilai, sentimen dalam negeri yakni aktivitas ekspor di bulan Januari yang turun berkontraksi terhadap ekspetasi di level -20.72% dari -17.66% dengan ekspetasi -15.20% menjadi penahan laju penguatan IHSG di saat mayoritas bursa Asia rebound cukup tinggi dan nilai tukar rupiah menguat 0.82% karena neraca perdagangan surplus U$51M.
Mayoritas bursa Asia rebound di awal pekan di saat investor kembali menilai pelemahan ekuitas global ke pasar uang pekan lalu cukup berlebihan atau oversold. Otoritas moneter di Eropa dan Jepang telah mengisyaratkan stimulus tambahan mungkin akan terjadi untuk menopang ekonomi global tahun ini.
Selain itu, lanjut Lanjar, Bank Sentral China pun kembali meningkatkan upaya untuk memulihkan stabilitas mata uang dan perekonomian bangsa sebagai pemecah pernyataan depresiasi yuan yang tanpa batas meskipun depresiasi tersebut belum menunjukkan hasil dikarenakan tingkat ekspor China Januari masih menurun di level -11.2% dari -1.4% diperiode yang sama tahun lalu.
Sementara bursa Eropa dibuka optimis mengikuti bursa Asia. Neraca perdagangan eropa dirilis cukup positif dan ECB menegaskan potensi stimulus lebih lanjut.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya yang akan ditunggu pelaku pasar adalah data FDI china dan Machinery Orders di Jepang dan dalam negeri menanti data pertumbuhan pinjaman dan penjualan mobil dengan ekspetasi masih melambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News