kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Beli asing menopang penguatan IHSG awal pekan ini


Senin, 15 Februari 2016 / 18:55 WIB
Beli asing menopang penguatan IHSG awal pekan ini


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (15/2) ditutup naik sebesar 26,33 poin seiring dengan pelaku pasar asing yang mengambil posisi beli saham.

IHSG BEI ditutup naik 26,33 poin atau 0,55 % menjadi 4.740,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 5,71 poin (0,69 %) menjadi 831,05.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, aliran dana pemodal asing yang kembali masuk ke pasar saham domestik menjadi salah satu faktor penopang bagi indeks BEI bergerak menguat.

"Aliran dana asing ke pasar saham domestik yang masih terus terjadi menunjukkan bahwa kepercayaan investor masih cukup tinggi terhadap saham-saham di dalam negeri," katanya.

Kendati demikian, menurut dia, laju penguatan indeks BEI masih cenderung terbatas menyusul sebagian investor yang "wait and see" terhadap fluktuasi harga minyak mentah dunia yang masih berada dalam tren rendah.

"Fluktuasi harga komoditas minyak masih membayangi pola pergerakan IHSG BEI, terutama saham-saham sektor energi," katanya.

Sementara itu, analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, sentimen dari data neraca perdagangan Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal pekan ini (Senin, 15/2) belum mampu mendorong indeks BEI lebih tinggi.

"Data yang dirilis BPS belum sesuai harapan pasar, dimana surplus dikarenakan impor yang turun bukan karena ekspor yang membaik," katanya.

BPS mencatat, neraca perdagangan Indonesia surplus neraca sebesar US$ 50,6 juta pada Januari 2016, membaik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat defisit.

Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 234.135 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,26 miliar lembar saham senilai Rp 5,45 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 598,56 poin (3,27 %) ke level 18.918,14, dan indeks Nikkei menguat 1.069,97 poin (7,16 %) ke level 16.022,58, Straits Times menguat 69,77 poin (2,75 %) ke posisi 2.608,36.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×