Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen komponen otomotif sekaligus perusahaan utama ADR Group, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) semakin menunjukkan taringnya di industri komponen otomotif global.
Perusahaan yang mencatat kontribusi ekspor sebesar 63% dari total pendapatan tahun 2024 ini mengaku mengandalkan strategi ekspansi yang terukur, efisiensi operasional, dan penguatan inovasi produk untuk menjaga daya saing.
Wakil Direktur Utama SMSM, Ang Andri Pribadi menjelaskan bahwa strategi utama perusahaan dalam menjalankan bisnis mereka berfokus pada QCD (Quality, Cost, Delivery), dengan menekankan diversifikasi produk, ekspansi pasar ekspor, serta investasi pada otomatisasi digitalisasi, dan teknologi manufaktur yang
Baca Juga: Perluas Pasar Ekspor Jadi Jurus Selamat Sempurna (SMSM) Hadapi Tarif Impor AS
“SMSM juga tengah mengeksplorasi peluang akuisisi distributor luar negeri dan memperkuat jaringan domestik, khususnya di Indonesia Timur dan Sumatra yang masih memiliki potensi pertumbuhan signifikan. Di pasar ekspor, target distribusi SMSM mencakup Asia, Australia, Amerika Latin, hingga Eropa,” terang Andri pada Kontan, Jumat (16/5).
SMSM masih fokus memproduksi filter dan radiator sebagai produk utama. Namun, SMSM juga mulai mengembangkan komponen HVAC (sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara) untuk kendaraan sebagai langkah diversifikasi.
“Untuk mengikuti tren mobil listrik, SMSM juga sudah mengembangkan sekitar 65 jenis suku cadang khusus untuk kendaraan listrik, dan jumlah ini akan terus bertambah,” ujarnya.
SMSM juga ikut berperan dalam mendukung rantai pasok industri otomotif dalam negeri. Mereka bekerja sama dengan produsen mobil lokal (OEM) dan pemasok komponen lainnya untuk membantu membangun ekosistem industri otomotif yang lebih kuat di Indonesia.
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Yakin Kinerja Solid Meski Ada Tarif Impor AS, Ini Strateginya
Di saat yang sama, SMSM juga menjalin kemitraan baru hingga terus menjalin komunikasi aktif dengan berbagai ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) dan produsen kendaraan komersial secara berkelanjutan hingga ke depannya.
“Selain memperluas pasar, kerja sama ini memungkinkan SMSM ikut serta dalam pengembangan komponen spesifik sesuai kebutuhan pelanggan baik dalam negeri maupun luar negeri,” tambahnya.
Dari sisi operasional, SMSM mengalokasikan belanja modal (CapEx) sebesar Rp100 miliar sampai Rp 150 miliar tahun ini untuk kebutuhan maintenance, peningkatan produktivitas, dan otomatisasi produksi tahun ini.
Di bidang sumber daya manusia, fokus diberikan pada strategi talent management, pelatihan teknis dan digitalisasi, serta penguatan budaya kerja berkelanjutan, termasuk mengakomodasi potensi generasi Z.
“Beberapa terobosan inisiatif yang kami lakukan antara lain adalah talent management, meningkatkan program learning, dan pengembangan sesuai kompetensi. Hal ini juga didukung berbagai aktivitas pembelajaran baik secara reguler maupun sertifikasi di internal dan eksternal,” tuturnya.
Ia menambahkan, masuknya angkatan kerja dari Generasi Z di perusahaan juga menghadirkan dinamika ketenagakerjaan di perseroan yang perlu dikelola dengan baik.
Baca Juga: Begini Jurus Selamat Sempurna (SMSM) Kerek Kinerja di Tengah Tarif Resiprokal AS
Perseroan memanfaatkan dinamika Generasi Z untuk mendorong transformasi ke arah positif dari hari ke hari dengan berfokus pada digitalisasi dan keberlanjutan.
Terkait aspek keberlanjutan, SMSM secara aktif menerapkan prinsip ESG dalam rantai pasok dan operasional bisnis. Di antaranya penggunaan energi terbarukan di fasilitas produksi, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan pelaksanaan audit pemasok berbasis pada kepatuhan lingkungan dan hak-hak pekerja.
“Namun, perjalanan menuju ekspansi global tak lepas dari tantangan. Konflik geopolitik, ketidakpastian ekonomi global, serta praktik proteksionisme seperti perang dagang dan tarif balasan (reciprocal tariff) menjadi hambatan utama,” jelasnya.
Potensi banjirnya produk komponen otomotif murah akibat trade diversion dan praktik dumping juga dinilai dapat menggerus pangsa pasar produsen lokal. Selain itu, SMSM juga menghadapi melemahnya daya beli domestik dan regulasi pemerintah yang kurang berpihak pada industri lokal.
“Meski didominasi oleh ancaman, kami menilai kondisi ini bisa menjadi celah peluang strategis bagi perusahaan jika dapat dimanfaatkan dengan baik melalui kebijakan dan strategi yang tepat, serta adaptasi industri,” tambahnya.
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Kantongi Dividen Senilai MYR 2 Juta dari Anak Usaha
Di tengah kompleksitas tersebut, SMSM mencatatkan kinerja solid sepanjang kuartal I 2025. Laba bersih meningkat didukung oleh pertumbuhan ekspor, efisiensi biaya produksi, serta penguatan nilai tukar.
Dengan fundamental yang kuat, perusahaan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 8% dan laba bersih 10% pada akhir 2025.
“Sebagai bentuk apresiasi, SMSM juga membagikan dividen interim sebesar Rp 25 per saham. Potensi pembagian dividen final lebih besar masih terbuka, tergantung pencapaian target laba, posisi kas perusahaan, serta kebutuhan investasi strategis,” katanya.
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Kantongi Dividen MYR 1,5 Juta dari Anak Usaha
Ia mengungkapkan, dalam menjaga konsistensi pembagian dividen dan menciptakan nilai tambah bagi investor, SMSM mengandalkan pengelolaan keuangan yang konservatif, efisiensi berkelanjutan, dan ekspansi yang selektif.
Fokus utama tetap pada menjaga arus kas sehat agar bisa terus memberikan imbal hasil yang menarik bagi pemegang saham di tengah ketidakpastian ekonomi global. Selain itu, likuiditas juga menjadi fokus di tengah perlambatan ekonomi global.
Selanjutnya: CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon Ingatkan Potensi Resesi Masih Tinggi
Menarik Dibaca: Havaianas dan Dolce&Gabbana Luncurkan Koleksi Baru, Perkuat Segmen Fashion Premium
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News