kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Selain dividen, penurunan portofolio juga menekan kinerja produk reksadana


Senin, 16 Desember 2019 / 20:46 WIB
Selain dividen, penurunan portofolio juga menekan kinerja produk reksadana
ILUSTRASI. Dana kelolaan industri reksadana per akhir November yakni Rp 534,57 triliun.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses membukukan kinerja positif sepanjang 2019, rupanya tidak semua kinerja reksadana pendapatan tetap mengalami kenaikan. Beberapa produk justru mencatatkan penurunan lantaran membagikan dividen kepada investornya, di samping sentimen penurunan nilai portofolio.

Berdasarkan data Infovesta Utama per Selasa (10/12), dana kelolaan industri reksadana per akhir November yakni Rp 534,57 triliun. Capaian AUM tersebut turun Rp 7,6 triliun atau sekitar 1,41% dibandingkan perolehan Oktober yakni Rp 542,22 triliun.

Dari jumlah tersebut, reksadana terproteksi masih mencatatkan kenaikan 2,10% menjadi Rp 146,75 triliun. Tapi, Infovesta Utama juga mencatat beberapa produk reksadana yang mencatatkan penurunan selama periode 31 Desember 2018 hingga 29 November 2019. Beberapa produk ini antara lain:

  • Reksa Dana Pratama Pendapatan Tetap -13,27%
  • Batavia Dana Obligasi Sejahtera -9,29%
  • Insight Infra Development -2,94%
  • Insight Prime Fixed Income Fund -1,87%
  • Mandiri Obligasi Optima II -0,95%

Baca Juga: Kinerja moncer sejak awal tahun, penghuni Indeks IDXGrowth30 ini layak koleksi

Head of Capital Market Research Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan, untuk produk Batavia Dana Obligasi Sejahtera penurunan terjadi karena ada aksi bagi dividen yang dilakukan manajer investasi (MI) tersebut. "Minus 9,29% itu, belum memperhitungkan pembagian dividen, kalau hitungan kustodi return satu tahun masih sekitar 11%," jelas Wawan kepada Kontan.co.id, Senin (16/12).

Wawan menjelaskan, penghitungan dividen masuk dalam perhitungan return reksadana. Adapun pembagian dividen reksadana dijelaskan berbeda dari dividen saham yang merupakan pembagian hasil laba. 

Baca Juga: Hingga November, rata-rata imbal unitlink saham masih berada di zona merah

Pada reksadana, pembagian dividen diambil dari nilai aktiva bersih (NAB) dibagi dengan unit penyertaan (UP) sehingga akan membuat harga turun. Meskipun demikian, investor tetap mendapatkan dividen dan belum tentu secara keseluruhan minus.

Perhitungan return diperoleh dari (nilai akhir+dividen)/nilai awal-1. Dengan begitu, Wawan menegaskan bahwa aksi bagi-bagi dividen tidak akan membuat perhitungan return oleh bank kustodian jadi minus. Memang betul NAB/UP turun, tapi itu akan dikembalikan ke investor.

Asal tahu saja, data Infovesta Utama menunjukkan bahwa perhitungan return untuk produk Batavia Dana Obligasi Sejahtera mencatatkan hasil investasi dalam 1 tahun terakhir tumbuh 11%. 

Baca Juga: Naik sementara, harga emas hingga akhir 2019 akan cenderung sideways

Sementara untuk data produk Insight Prime Fixed Income Fund sudah sama dengan kustodi di Infovesta Utama dan dipastikan bahwa produk tidak membagikan dividen. "Untuk produk Insight Infra Development memang membagikan dividen dan belum terdaftar membagi dividen di Infovesta, sehingga kami hitung tanpa dividen. Kami akan revisi data untuk Batavia Dana Obligasi Sejahtera dan Insight Infra Development," kata Wawan. 

Sejauh ini, aksi pembagian dividen hanya dilakukan pada produk reksadana terproteksi dan pendapatan tetap. Untuk produk reksadana pendapatan tetap perhitungan bank kustodian sudah memperhitungkan dividen dalam return. Itu artinya ketika terjadi minus atau penurunan itu karena memang nilai portfolionya yang turun. 

Baca Juga: Waspadai investasi reksadana bermasalah, ini tips dari APRDI

"Bagi dividen itu sebenarnya diperuntukkan bagi nasabah yang memang butuh cashflow tanpa harus redeem," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×