Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, sub-sektor telekomunikasi yang juga termasuk dalam IDX Infrastruktur diperkirakan memiliki kinerja yang lebih baik.
Salah satu faktor pendukung adalah rencana merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), yang dinilai dapat memperkuat fundamental sektor telekomunikasi.
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, menjelaskan bahwa pelemahan IDX Infrastruktur juga dipicu oleh aksi profit taking pada saham yang sebelumnya mengalami kenaikan signifikan serta memiliki bobot besar dalam indeks.
Baca Juga: Kinerja Emiten BUMN Karya Positif di Semester I, Cek Rekomendasi Analis
Selain itu, tekanan dari sentimen negatif pasar global turut mendorong aksi jual investor asing terhadap saham-saham blue chip.
Menurut Sukarno, peluang pemulihan indeks ini masih terbuka jika suku bunga tetap rendah. Emiten di sub-sektor telekomunikasi diperkirakan akan menjadi penopang utama indeks.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa faktor pelemahan rupiah dan ketidakpastian ekonomi global masih berpotensi memberikan tekanan.
Sukarno merekomendasikan hold untuk saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 2.800 per saham. Sementara itu, Ekky Topan merekomendasikan PT Indosat Tbk (ISAT) dan EXCL dengan target harga masing-masing Rp 3.000 dan Rp 2.600 per saham.
Selanjutnya: Pemerintah Tambah Insentif untuk Menjaga Daya Beli Masyarakat
Menarik Dibaca: 5 Ciri-Ciri Rambut Sehat, Salah Satunya Mudah Disisir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News