Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Sofyan Hidayat
JAKARTA. Reksadana saham yang berbasis pada satu sektor saham tertentu saja alias reksadana tematik masih menjanjikan imbal hasil yang menarik pada tahun ini. Namun, investor harus cermat menelisik kinerja sektor saham yang dijadikan aset dasar reksadana tersebut.
Data PT Infovesta Utama menunjukkan, terdapat delapan produk reksadana tematik per akhir Februari lalu (lihat tabel). Reksadana tematik dengan return tertinggi per 21 Maret 2014 adalah Mega Asset Greater Infrastructure sebesar 15,63% sejak awal tahun (year to date atau ytd). Sedangkan reksadana tematik dengan return terendah adalah Batavia Dana Saham Agro sebesar 1,97% ytd.
Mengutip data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) per 21 Maret 2014, indeks saham sektor properti naik 28,85%, infrastruktur 5,44%, dan barang konsumsi 8,39% ytd. Sedangkan, sektor agribisnis tumbuh 6,6% dan pertambangan minus 4,51% ytd.
Presiden Direktur Trimegah-AM Denny R. Thaher optimistis, reksadana tematik bisa memberi imbal hasil menarik dalam jangka panjang. Trimegah AM sendiri memiliki TRAM Infrastructure Plus dan TRAM Consumption Plus. Denny menargetkan, dua reksadana tematik Trimegah AM bisa memberikan return 3%-5% di atas kinerja Indeks Harsa Saham Gabungan (IHSG) di akhir tahun ini.
Selain Trimegah AM, PT Danareksa Investment Management (DIM) memiliki dua reksadana tematik, yakni Danareksa Mawar Konsumer 10 dan Danareksa Mawar Komoditas 10.
Direktur Utama DIM Zulfa Hendri mengatakan, selama ini konsumsi domestik menyumbang kontribusi besar bagi perekenomian Indonesia. Jadi, dia yakin, sektor saham konsumsi bakal terus tumbuh. "Target return Danareksa Mawar Konsumer 10 sebesar 25% di akhir tahun," kata Zulfa.
Sedangkan, sektor komoditas pertumbuhannya agak lambat terutama komoditas tambang. Di sisi lain, kinerja saham komoditas agribisnis sudah mulai membaik. Return Danareksa Mawar Komoditas 10 ditargetkan 15% di akhir tahun.
Analis PT Infovesta Utama Viliawati menilai, sektor konsumsi dan infrastruktur merupakan dua sektor saham yang bisa memberi imbal hasil tinggi. Sementara, sektor komoditas belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. Dia memprediksi, rata-rata reksadana tematik memberikan return setara reksadana saham konvensional, yakni 9% hingga 12% di akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News