kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor bank paling terdampak kenaikan bunga AS


Senin, 12 Desember 2016 / 18:18 WIB
Sektor bank paling terdampak kenaikan bunga AS


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pasar mengantisipasi bank sentral Amerika Serikat akan menaikkan bunga pada pertemuan Selasa-Rabu (13-14 Desember) mendatang. Sektor perbankan Indonesia diramal paling terdampak jika The Fed jadi menaikkan bunga.

Analis dari NH Korindo Sekuritas, Bima Setiaji menjelaskan, kenaikan Fed fund rate akan membuat dana asing keluar dari Indonesia. Hal ini akan menyebabkan keringnya likuiditas perbankan.

Dia menyarankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menaikkan batas atas (capping) bunga deposito, agar nasabah bisa menikmati bunga lebih tinggi. Dia juga meminta OJK segera memberlakukan Giro Wajib Minimum (GWM) averaging yang menyesuaikan cadangan wajib sesuai kondisi likuiditas perbankan yang sedang dihadapi. 

"Saya rasa ini akan menolong," ujar Bima kepada KONTAN, Senin (12/12).

Dia memperkirakan, rupiah akan terkena dampak setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Untuk itu, menurut dia, pemerintah harus bisa mensukseskan program pengampunan pajak atau Tax Amnesty.

"Saya yakin penguatan rupiah dapat ditolong dari derasnya dana repatriasi dari Program Amnesti Pajak. Plus, stabilitas politik di dalam negeri juga harus dijaga," ungkapnya.

Hans Kwee, analis Investa Saran Mandiri juga memprediksi pengaruh dari kenaikan suku bunga acuan akan terjadi capital outflow namun jumlahnya terbatas. Maka dari itu dia meminta otoritas berwenang agar menjaga nilai supaya stabil. "Ke sektor riil tidak ada, mungkin sektor perbankan yang terdampak," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×