Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Jika saham memiliki fundamental yang kurang kuat, maka dampak stock split cenderung tidak signifikan.
Sebaliknya, jika saham memiliki fundamental yang solid dan historis pergerakan yang terus meningkat, stock split dapat menjadi langkah yang efektif.
Menurutnya, aksi stock split dalam jangka panjang berpotensi meningkatkan likuiditas saham dan membuatnya lebih menarik bagi investor.
Baca Juga: Metro Realty (MTSM) Berencana Stock Split 1:5
Apalagi jika langkah ini diikuti oleh pertumbuhan kinerja yang positif, maka peluang kenaikan harga saham akan lebih besar dibandingkan saham dengan harga pasar yang relatif tinggi.
"PTRO menjadi pilihan menarik karena saat ini sudah masuk grup Prajogo Pangestu. Pelaku pasar akan merespons positif melihat track record tersebut," kata Sukarno kepada Kontan, Rabu (18/12).
Selain itu, PTRO sebelumnya telah melakukan stock split dengan rasio 10:1 pada tahun 2012. Untuk rekomendasi, Sukarno menyarankan strategi wait and see atau hold dengan target harga (TP) di kisaran Rp 29.000–Rp 30.000.
Namun, jika terjadi breakdown, maka patokan support berada di level Rp 24.500.
Baca Juga: Simak Prospek dan Rekomendasi Saham Dian Swastatika (DSSA) Usai Jual Smartfren (FREN)
Sementara itu, Nafan menjelaskan bahwa saham SAMF dan MTSM relatif kurang likuid. Terlebih, pada MTSM, tidak ada pola candlestick yang terbentuk, sehingga perhatian investor cenderung terfokus pada potensi peningkatan likuiditas dan pergerakan harga saham pasca stock split.
Secara teori, stock split bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham, menarik minat investor ritel untuk melakukan accumulative buy dan membuat valuasi saham menjadi lebih menarik.
Baca Juga: Petrosea (PTRO) Punya Prajogo Pangestu Terbitkan Obligasi dan Sukuk Rp 1,5 Triliun
"Tentunya lebih baik investor mencermati kinerja fundamental ke depan," ucap Nafan kepada Kontan, Rabu (18/12).
Nafan merekomendasikan untuk accumulative buy saham ISAT di target harga Rp 2.530 per saham dan maintain buy saham PTRO dengan level support Rp 24.500 dan resistance Rp 27.800.
Selanjutnya: Pelemahan Rupiah Hambat Daya Saing Industri Manufaktur
Menarik Dibaca: Prakiran Cuaca Jakarta Besok (19/12), Ini Daerah yang bakal Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News