kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Wabah Mpox Berdampak pada Emiten Kesehatan, Cek Saham Rekomendasi Analis


Senin, 02 September 2024 / 20:20 WIB
Wabah Mpox Berdampak pada Emiten Kesehatan, Cek Saham Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Pramuniaga menawarkan susu Entrasol produksi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) kepada konsumen di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/3/2024). Wabah Mpox bisa saja berdampak positif bagi emiten rumah sakit dan farmasi jika ini memang menjadi wabah seperti pada covid-19.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mencatat ada 88 kasus Mpox atau cacar monyet yang terkonfirmasi di dalam negeri hingga Agustus 2024. Meluasnya wabah cacar monyet dalam negeri tampaknya belum memberikan dampak signifikan pada emiten sektor kesehatan di Indonesia.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo memprediksi bahwa wabah Mpox bisa saja berdampak positif bagi emiten rumah sakit dan farmasi jika ini memang menjadi wabah seperti pada covid-19.

"Dan hal ini harus dilihat lebih lanjut bagaimana tingkat penyebarannya dan antisipasi dari pemerintah terkait virus Mpox ini," kata Azis kepada Kontan, Senin (2/9).

Baca Juga: Buka 4 Rumah Sakit Baru di 2024, Hermina (HEAL) Optimistis Kinerja Terdongkrak

Azis menambahkan apabila tingkat penyebar virus wabah ini cepat maka bisa saja berdampak signifikan terhadap emiten rumah sakit maupun farmasi. Tetapi dengan adanya virus ini juga bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan sehingga akan mendorong konsumsi seperti vitamin.

Secara prospek emiten rumah sakit dan farmasi akan cenderung stabil dari sisi kinerja perusahaan, walaupun dari sisi emiten farmasi masih banyak perusahaan yang mencatatkan penurunan kinerja karena kenaikan beban bahan baku.

"Wabah dari Mpox ini bisa menjadi sentimen tetapi perlu dilihat lebih lanjut bagaimana penyebarannya dan antisipasi dari masyarakat dan pemerintah. Di sisi lain pada emiten rumah sakit juga lagi berfokus pada ekspansi yang mana hal ini bisa meningkatkan pendapatan ke depannya," ujarnya.

Baca Juga: Anggaran Kesehatan Capai Rp 197,8 Triliun, Ini Saham Rumah Sakit yang Diuntungkan

Senada, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyampaikan bahwa kasus Mpox belum ditetapkan sebagai pandemi. Para pemangku kebijakan pun harus menggencarkan vaksinasi karena penyakit ini merupakan virus.

Dirinya menerangkan prospek emiten kesehatan ke depan bergantung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apabila ekonomi mampu tumbuh stabil maka permintaan di sektor kesehatan pun akan relatif terbuka ke depannya.

"Permintaan terhadap sektor kesehatan juga makin kuat ke depannya karena ini berkaitan dengan dinamika tersebut," ujar Nafan kepada Kontan, Senin (2/9).

Baca Juga: Cukai Minuman Manis Berlaku di 2025, Ini Strategi Sido Muncul

Nafan merekomendasikan untuk buy on weakness saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan target harga Rp 1.695 per saham. 

 

Sementara itu, Azis merekomendasikan untuk hold saham KLBF dengan target harga Rp 1.830 dan buy on weakness PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dengan target harga Rp 1.340 - Rp 1.360.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×