Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
"Kualitas aset dan profitabilitas bank akan berada di bawah tekanan yang signifikan sebagai hasil dari pandemi corona virus, tetapi permodalan di atas rata-rata peer-nya," seperti yang tertulis dalam laman resmi Fitch Ratings.
Lebih lanjut dijelaskan, likuiditas BDMN masih ditopang oleh induk, Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFC), sehingga risiko ini tetap dapat dikelola oleh bank.
Baca Juga: Ini 15 saham di indeks LQ45 yang punya PER paling rendah
Chris menganggap prospek ke depan yang berat merupakan hal yang wajar, mengingat sektor perbankan menjadi yang terdampak pandemi Covid-19. Ia masih menyarankan buy saham BDMN dengan target Rp 3.200. "Secara fundamental BDMN cenderung cukup murah, dan kuartal I tercatat labanya masih meningkat cukup baik," jelasnya.
Rekomendasi serupa juga berlaku untuk emiten properti CTRA dengan target harga Rp 900. Adapun untuk MDLN, Chris cenderung menyarankan wait and see.
Okie menambahkan, agar investor memperhatikan kualitas aset BDMN. Hal ini menjadi antisipasi apabila non performing loan (NPL) pada kuartal dua masih belum sesuai ekspektasi. Adapun ia cenderung wait and see saham BDMN. Rekomendasi yang sama juga berlaku untuk CTRA dan MDLN.
Baca Juga: Pergerakan IHSG Kamis (18/6) dibayangi hasil RDG BI, begini rekomendasi analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News