Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Pada pasar reguler dan pasar negosiasi, cum dividen dan ex dividen masing-masing jatuh pada 4 Maret 2024 dan 5 Maret 2024.
Sementara itu, cum dividen dan ex dividen di pasar tunai jatuh pada 6 Maret 2024 dan 7 Maret 2024.
anggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai akan dicatat pada 6 Maret 2024 pukul 16.00, dan pembayaran dividen akan dilakukan pada 28 Maret 2024.
Baca Juga: Janjikan Dividen Jumbo 5 Tahun ke Depan, Intip Kekuatan Permodalan BBRI
Pada perdagangan Jumat (2/3), saham ASII ditutup di level Rp 5.225 per saham, LPPF Rp 1.760, dan PJAA 950 per saham.
William Hartanto, pendiri WH Project, menilai ketiga saham emiten tersebut menarik untuk dipertimbangkan. Sentimen dividen yang telah dibangun oleh ketiga saham tersebut membuatnya menarik untuk dipertimbangkan oleh para investor. Menurut Hartanto, strategi trading yang dapat dilakukan adalah dengan membeli sahamnya dari sekarang dan menjualnya menjelang cum date dividen. Hal ini dikarenakan harga saham cenderung turun pada ex date dividen.
Dari segi teknikal untuk jangka panjang, LPPF dinilai belum memasuki momentum untuk buy and hold. Namun, ASII dan PJAA memperlihatkan grafik yang lebih bagus untuk jangka panjang. Support dan resistance terdekat untuk ASII terletak di Rp 5.075 dan Rp 5.500, LPPF di Rp 1.750 dan Rp 2.000, sedangkan PJAA di Rp 935 dan Rp 1.030 per saham.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengunggulkan ASII. Menurutnya, saham ini menarik dalam jangka panjang sehingga tidak hanya memperoleh keuntungan dari dividen tetapi juga dari capital gain. Herditya melihat pergerakan ASII menarik dengan area support di Rp 5.050 dan resistance di Rp 5.425.
Baca Juga: Bank Mega Bakal Menebar Dividen Rp 2,46 Triliun
"Investor dapat melakukan buy on weakness terlebih dahulu. Untuk area target dapat di cermati Rp 5.700-Rp 6.000 terlebih dahulu dalam jangka pendek," kata Herditya.
Reza Priyambada, Konsultan Investasi PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, menyatakan bahwa dari segi yield, LPPF menarik. Namun, biasanya pelaku pasar akan melihat kapan cum dan ex dividen, sehingga sifatnya hanya sementara.
Kenaikan harga yang mungkin terjadi pada saham tersebut terbatas dan sementara, karena adanya momen memburu tanggal cum tersebut. Reza juga mengingatkan akan volatilitas dan arus perdagangan saham yang bersangkutan. Menurutnya, bagi investor, tidak hanya besar atau kecilnya dividen yang perlu diperhatikan, tetapi juga likuiditas sahamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News