Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bakal membagikan dividen senilai Rp 48,1 triliun dari total laba yang didapatkan di 2023. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada 1 Maret 2023.
Adapun, besaran dividen yang dibagikan tersebut setara dengan 79,63% dari total laba 2023 senilai Rp 60,4 triliun. Di mana, itu sudah termasuk pada dividen interim yang sudah dibagikan pada awal tahun ini
Sebelumnya, bank yang fokus pada kredit wong cilik telah membagikan dividen interim pada akhir 2023 lalu dengan senilai Rp 12,7 triliun. Kala itu, pemegang saham mendapat dividen setara dengan Rp 84 per saham.
Baca Juga: Dirut BRI Janji akan Tetap Bagi Dividen Jumbo Lima Tahun ke Depan
Artinya, masih ada dividen senilai Rp 35,43 triliun yang akan dibagikan oleh BRI. Di mana, pemegang saham akan mendapatkan dividen senilai Rp 235 per saham.
Secara rinci, dividen senilai Rp 18,94 triliun akan kepada Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sebesar 53% saham BRI. Sisanya senilai Rp 16,49 triliun untuk publik.
Secara historis, salah satu bank pelat merah ini memang cukup konsisten dalam pembagian dividen dan besarannya. Dalam dua tahun terakhir, rasio dividen yang dibagikan mencapai 85%.
Sebelumnya, Bank Rakyat Indonesia mencetak rekor kinerja sepanjang tahun 2023. Dalam periode setahun, bank pelat merah ini mencatatkan laba bersih konsolidasian senilai Rp 60,4 triliun.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Groundbreaking BRI International Microfinance Center di IKN
Catatan laba tersebut merupakan rekor tertinggi yang dicatatkan BRI sepanjang sejarah. Di mana, laba tertinggi sebelumnya dicatatkan pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 51,4 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan (31/1), laba bank yang fokus pada wong cilik ini ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar Rp 135,18 triliun. Tahun sebelumnya, pendapatan bunga bersih BRI hanya senilai Rp 124,59 triliun.
Tak hanya itu, pendapatan non bunga BRI juga tercatat naik sekitar 12,61% secara tahunan menjadi Rp 53,29 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari pos komisi dan administrasi yang mencapai Rp 20,74 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News