kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Sejak awal tahun ada 24 saham yang baru IPO, simak saran analis


Kamis, 09 April 2020 / 20:12 WIB
Sejak awal tahun ada 24 saham yang baru IPO, simak saran analis
ILUSTRASI. Layar perdagangan saham Bursa Efek Indonesia


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ada sejumlah 24 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari awal tahun hingga Kamis (9/4).

Teranyar, BEI kedatangan tiga emiten baru meliputi PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY), PT Cahaya Bintang Medan Tbk (CBMF), dan PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI).

Baca Juga: Pembatasan sosial skala besar di DKI disetujui, IHSG menguat

Dari total 24 saham baru ini, ada sejumlah saham yang masih mencatat kinerja yang positif. Bahkan, beberapa di antaranya mengalami kenaikan harga saham di atas 100%.

Di urutan teratas ada saham PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) yang melonjak hingga 273,33% ke level 392, selanjutnya PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) meloncat 262,75% dari harga awal Rp 102 menjadi Rp 370, dan PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) yang mengalami kenaikan harga saham hingga 203,33% ke posisi Rp 364.

PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) menyusul memberikan return positif hingga 157,60% dari harga awal Rp 125 menjadi Rp 322 per saham dan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) pun masih mencatat penguatan harga saham hingga 130,47% ke posisi Rp 242 per saham.

Baca Juga: Naik hingga 35%, saham Cahaya Bintang Medan (CBMF) kena auto reject pasca listing

Analis OSO Sekuritas, Sukarno Alatas menilai, kondisi fundamental perusahaan menjadi salah satu pengaruh sejumlah saham yang mengalami kenaikan harga saham.

Di lain sisi, market maker juga mempunyai kendali atas pergerakan saham-saham ini. “Ketika market maker masih menjaga pergerakkan, tekanan jual tidak begitu banyak karena mungkin sedikit percaya akan prospek,” katanya pada Kontan, Kamis (9/4).

Meski mengalami kenaikan harga saham, ia mengatakan, dari segi prospek emiten-emiten ini juga masih menghadapi tantangan di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Perdana melantai di BEI, saham Aesler Grup (RONY) melesat 35%

Bagi pelaku pasar yang menyukai saham-saham baru IPO, Sukarno menyarankan untuk tetap berhati-hati serta memilih saham-saham yang masih mampu bertumbuh, dan tetap memperhatikan tingkat likuiditas hariannya.

Yang tak kalah penting, investor perlu menjauhi saham-saham dengan tingkat fluktuatif yang tinggi.

Sukarno merekomendasikan investor hanya sebatas mengoleksi saham-saham anyar untuk trading jangka pendek pada saat ini. Pasalnya, pelaku pasar harus lebih dulu menunggu hasil kinerja ke depannya.

“Karena dianggap spekulasi jika kita tidak memahami keadaan emitennya,” pungkasnya.

Baca Juga: Cahaya Bintang Medan (CBMF) peroleh Rp 60 miliar dari IPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×