Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia sore ini, Rabu (12/4), mayoritas ditutup menguat. Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, penguatan ini terjadi menjelang perilisan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang berpotensi mempengaruhi seberapa cepat Federal Reserve akan mengakhiri kenaikan suku bunga acuan secara agresif.
Laju inflasi AS diprediksi melambat menjadi 5,2% year-on-year (YoY) di bulan Maret dari sebelumnya 6,0% YoY pada bulan sebelumnya. Namun, inflasi inti justru diprediksi tumbuh lebih cepat 5,6% YoY dari 5,5% YoY pada bulan sebelumnya.
Gejolak di sektor perbankan menyusul kepailitan Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank telah memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin perlu memangkas suku bunga untuk meredakan tekanan pada pasar. Namun, tingkat inflasi yang masih tinggi tidak memberikan ruang yang banyak bagi Federal Reserve untuk mulai memangkas suku bunga.
Notulen rapat pertemuan kebijakan Federal Reserve (Fed Minutes) bulan Maret lalu juga dijadwalkan akan dirilis nanti malam. Investor akan mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter serta bagaimana bank sentral memandang risiko stabilitas finansial dan dampak dari kejatuhan beberapa bank.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Rebound pada Kamis (13/4), Saham-Saham Ini Bisa Dilirik
Dari sisi makroekonomi, investor mencerna data producer price index (PPI) Jepang yang naik 7,2% YoY di bulan Maret, lebih tinggi dari ekspektasi 7,1%, namun angka ini masih lebih rendah dari kenaikan 8.2% YoY di bulan Februari.
Data Machinery Orders Jepang tumbuh 9,8% YoY bulan lalu, lebih tinggi dari pertumbuhan 4,5% YoY di bulan sebelumnya dan ekspektasi kenaikan 2,9% YoY.
Di Korea Selatan, tingkat pengangguran merangkak naik menjadi 2,7% di bulan Maret dari 2,6%. Pasar tenaga kerja Korea Selatan mulai turun dalam dua bulan terakhir setelah sempat mencapai tingkat tertinggi dalam 11 tahun di bulan Desember 2022.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.798 Rabu (12/3), Net Buy Investor Asing Rp 1,82 Triliun
Dari dalam negeri, Indeks Penjualan Eceran naik 0,6% YoY di bulan Februari, berbalik arah dari penurunan 0,6% YoY di bulan Januari, di tengah pulihnya konsumsi masyarakat menjelang bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri.
Lebih lanjut, kinerja penjualan eceran diperkirakan meningkat pada Maret 2023. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2023 sebesar 215,2 atau tumbuh 4,8% YoY, lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 0,6% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News