Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) memutuskan kembali membagikan dividen setelah vakum pada tahun 2024. Perusahaan sawit ini mengalokasikan dividen sebesar Rp 450 miliar atau sekitar Rp 47,24 per saham, yang setara dengan 54,91% dari laba bersih tahun 2024.
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo Wibowo menilai, keputusan SSMS untuk kembali membagikan dividen setelah sempat vakum merupakan langkah yang positif.
"Kinerja yang cukup baik dari SSMS mendorong manajemen untuk memberikan dividen, dan kami melihat bahwa setelah vakum yang cukup lama, hal ini perlu diapresiasi karena Dividend Payout Ratio (DPR) yang mencapai 54,91%," terang Azis pada Kontan, (22/4).
Meskipun yield dividen SSMS yang diperkirakan sekitar 2,8% (per harga saham 22 April 2025) tergolong lebih rendah dibandingkan dengan kompetitor, Azis menganggap, pembagian dividen ini masih menarik.
"Walaupun yield dividen SSMS masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan emiten sawit lain, kami melihat pembagian dividen ini tetap menarik setelah vakum dalam pembagian dividen," tambahnya.
Baca Juga: Dividen Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akan Bagikan Dividen Rp 450 Miliar
Azis juga menyebutkan beberapa emiten sawit yang masih royal dalam membagikan dividen. Seperti London Sumatra Indonesia (LSIP), Astra Agro Lestari (AALI), dan Tunas Baru Lampung (TAPG). Di antara emiten tersebut, TAPG memiliki historical dividend yield yang tinggi. Sementara AALI dan LSIP lebih konservatif dalam pembagian yield dividen mereka.
Terkait dengan prospek sektor sawit, Azis bilang, emiten sawit masih memiliki potensi pertumbuhan, terutama dengan adanya program B40 yang berpotensi meningkatkan permintaan crude palm oil (CPO) di pasar domestik.
Namun, ada potensi tekanan terhadap produksi sawit, salah satunya karena penertiban lahan sawit yang berada di kawasan hutan.
"Namun secara keseluruhan, sektor sawit masih memiliki potensi pertumbuhan seiring dengan peningkatan permintaan domestik, meskipun ada tantangan dari penertiban lahan sawit di kawasan hutan," kata Azis.
Selanjutnya: Jokowi: Sudah Saya Sampaikan Bolak-balik, Tidak Ada Matahari Kembar
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (23/4): Cerah hingga Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News