kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Saham Valuasi Mahal Laris Manis Saat IHSG Tertekan, Ini Kata Analis


Selasa, 14 Januari 2025 / 08:17 WIB
Saham Valuasi Mahal Laris Manis Saat IHSG Tertekan, Ini Kata Analis
ILUSTRASI. Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan gawai di Jakarta, Rabu (6/11/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok ke zona merah pada perdagangan Senin (13/1) tertekan pelemahan saham big cap.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mencermati, apa yang terjadi bukan persoalan valuasi yang masih murah atau sudah mahal, tetapi kehadiran market market untuk suatu saham.

“Itu yang terjadi dengan BREN dan ASII, dimana pemegang saham pengendali BREN berkepentingan menjaga harga sahamnya sementara ASII tidak ada yang berkepentingan,” katanya kepada Kontan, Senin (13/1).

Budi bilang kondisi ini memberikan risiko sekaligus dan peluang seperti biasa untuk semua investor termasuk pemula. Jadi dalam berinvestasi tidak hanya cukup hanya dengan penilaian fundamental. 

Baca Juga: Investor Asing Rajin Jual Saham BBRI dan BBCA, Cek Pemicunya dan Rekomendasi Analis

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas menambahkan potensi yang ada di pasar saham saat ini, tak hanya sekadar menganalisa fundamental. 

Nico mengatakan memang saham BREN valuasinya sudah sangat mahal, tetapi secara analisa teknikal ada gap di pergerakan BREN yang memberikan potensi kenaikan menutup gap tersebut. 

“Hal ini yang dilihat sebagai sebuah peluang oleh pelaku pasar dan investor sehingga tidak hanya berbicara secara fundamental, tetapi kesempatan datang dari analis teknikal,” ucapnya. 

Baca Juga: Penawaran Tender Sukarela META Diundur Hingga 5 Maret, Begini Kata Analis

Untuk itu, Nico menyarankan investor harus tetap menetapkan beberapa hal. Yakni, tujuan investasi, jangka waktu investasi, profil risiko dan karakter pada masing-masing diri investor. 

“Pelajari fundamental dan teknikal. Kombinasikan keduanya untuk mendapatkan momentum dan peluang sambil menyiapkan trading plan,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×