Sumber: Bloomberg |
TOKYO. Saham-saham Asia meluncur turun untuk hari kedua, dipimpin oleh saham-saham Jepang. Ini seiring Wall Street yang merah semalam akibat data manufaktur AS yang meleset dari estimasi dan yen yang menguat terhadap dollar AS.
Yen mencapai penguatan terbesar dalam sebulan versus the greenback. Akibatnya, saham-saham eksportir Jepang terpukul. Sony Corp jatuh 2,4% dan Toyota Motor Corp tergelincir 1,5%.
Indeks MSCI Asia Pasifik pun terpukul 0,4% ke 133,58 pukul 7.33 WIB sebelum pasar Hong Kong dan CHina buka. Indeks acuan Asia ini terjun 1% kemarin, penurunan terbesarnya dalam dua pekan. Sementara Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang masih mencetak kenaikan 0,2% ke 472,83.
"Targetnya sudah cukup tinggi sekarang setelah serangkaian data ekonomi jauh melebihi ekspektasi, dan kemungkinan kita akan melalui periode di mana data ekonomi meleset dari ekspektasi. Pasar cukup rentan menuju fase koreksi," kata Nader Naeimi, Head of Dynamic Asset Allocation AMP Capital Investors Ltd di Sydney.
Rapat BOJ
Indeks Topix Jepang merosot 1,8% pagi ini sedangkan Nikkei terpukul 1,68% ke 11.930,64. Investor menantikan pertemuan Bank of Japan pada 3 April-4 April besok. Pertemuan itu merupakan rapat kebijakan perdana setelah Haruhiko Kuroda menjabat pimpinan bank sentral Jepang. Kuroda telah berjanji untuk melakukan apapun untuk mengalahkan deflasi.
Di Korsel, Indeks Kospi tak banyak berubah. Dalam 10 bulan terakhir, investor asing paling banyak menjual saham-saham Korsel di Maret lalu. Mereka khawatir akan eksportir-eksportir Korsel akan kehilangan pangsa pasar terhadap rivalnya Jepang akibat pelemahan won dan ketegangan dengan Korea Utara.
Bursa Australia, Selandia Baru, dan Hong Kong baru buka kembali hari ini setelah libur Paskah. Indeks S&P/ASX Australia naik 0,4%. Indeks Hang Seng terpangkas 0,74%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News