kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -1.000   -0,07%
  • USD/IDR 15.935   10,00   0,06%
  • IDX 7.327   130,75   1,82%
  • KOMPAS100 1.120   21,42   1,95%
  • LQ45 884   14,25   1,64%
  • ISSI 223   3,07   1,39%
  • IDX30 452   7,34   1,65%
  • IDXHIDIV20 542   7,51   1,40%
  • IDX80 128   2,15   1,70%
  • IDXV30 131   2,15   1,67%
  • IDXQ30 150   2,26   1,53%

Saham Receh Ini Sudah Beri Untung 44% Sejak Awal Tahun 2024, Pilih Beli atau Jual?


Rabu, 04 Desember 2024 / 07:53 WIB
Saham Receh Ini Sudah Beri Untung 44% Sejak Awal Tahun 2024, Pilih Beli atau Jual?
ILUSTRASI. Analis menyematkan rekomendasi buy saham BUMI untuk target harga di Rp 160. Tetapi, mesti lebih hati-hati jika sudah turun ke bawah Rp 140.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hingga Desember 2024 masih di level 100-an. Meski demikian, saham receh ini sudah memberi cuan besar sejak awal tahun 2024. Lalu, apakah saham BUMI perlu dibeli atau dijual?

Harga saham BUMI pada perdagangan Selasa 3 Desember 2024 ditutup di level 137 turun 1 poin atau 0,72% dibandingkan sehari sebelumnya. 

Sejak awal tahun, harga saham BUMI yang merupakan milik keluarga Bakrie ini telah menguat 42 poin atau 44,21%.

Dengan pergerakan harga tersebut, sejumlah analis menilai saham BUMI layak dicermati pada perdagangan pekan pertama Desember 2024 ini. Bahkan, ada analis yang rekomendasi beli saham BUMI.

Baca Juga: Kemenag Rencana Berangkatkan Jemaah Haji 1446 H 2 Mei 2025, Cek Biaya Haji?

Hal ini karena BUMI memiliki kinerja bagus pada tahun 2024 ini. BUMI membukukan laba bersih senilai US$ 122,86 juta hingga kuartal III-2024. Sebagai gambaran saja, keuntungan BUMI tersebut setara dengan Rp 1,95 triliun jika dikonversi memakai kurs Jisdor Rp 15.950 per dolar Amerika Serikat.

Laba bersih BUMI melonjak 110,88% apabila dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Kala itu, emiten tambang Grup Bakrie dan Salim ini mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 58,26 juta.

Lonjakan bottom line BUMI terjadi ketika top line merosot. Pendapatan BUMI menyusut 21,09% (yoy) dari US$ 1,17 miliar menjadi US$ 926,88 juta sampai dengan kuartal III-2024.

Hasil itu terutama disebabkan penjualan batubara BUMI yang menurun 28,33% (yoy) dari US$ 1,14 miliar ke level US$ 818,40 juta. Ketika pendapatan dari batubara anjlok, kontribusi dari komoditas emas melonjak.

BUMI mencatatkan penjualan emas senilai US$ 106,47 juta atau melejit 235,44% (yoy) dari sebelumnya hanya US$ 31,74 juta. Per September 2024, BUMI juga telah mencatatkan penjualan dari perak sebesar US$ 1,99 juta. 

Sejalan dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan BUMI ikut menyusut 23,95% (yoy) menjadi US$ 833,27 juta. Hasil ini membuat BUMI mengantongi laba bruto sebesar US$ 93,60 juta hingga September 2024 atau tumbuh 18,60% (yoy).

Pada periode sama, beban usaha BUMI naik 9,96% (yoy) menjadi US$ 68,18 juta. Meski begitu, laba usaha BUMI mampu melonjak sebanyak 50,23% (yoy) dari US$ 16,92 juta menjadi US$ 25,42 juta per September 2024.

Nilai signifikan lain berada pada pos manfaat pajak penghasilan yang dibukukan BUMI sebesar US$ 49,40 juta per September 2024. Sedangkan pada periode sama tahun lalu, BUMI menanggung beban pajak penghasilan sebesar US$ 6,71 juta

Hasil tersebut mendongkrak laba periode berjalan BUMI yang melonjak 99,25% (yoy) dari sebelumnya US$ 68,46 juta menjadi US$ 136,41 juta hingga September 2024.

Direktur & Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengungkapkan, secara operasional BUMI masih fokus mengejar target produksi batubara di level 76 juta - 78 juta ton hingga akhir tahun 2024. Sekitar 70% produksi BUMI berasal dari PT Kaltim Prima Coal dan 30% bersumber dari Arutmin Indonesia.

Hingga September 2024, BUMI telah memproduksi batubara sebanyak 58,3 juta ton. Sekitar 70% batubara BUMI ditujukan ke pasar ekspor. Dileep bilang, di sisa tahun ini BUMI akan menjaga performa operasional dan keuangan.

Guna mencapai hal itu, BUMI pun fokus pada sejumlah strategi. "Mengoptimalkan biaya, manajemen margin, mengurangi inventaris, menghasilkan campuran kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar," ungkap Dileep kepada Kontan.co.id, Selasa (3/12).

Dileep belum membeberkan secara rinci mengenai outlook pasar dan harga batubara untuk tahun depan. Dileep hanya memberikan gambaran, pada tahun 2025 BUMI berencana meningkatkan produksi batubara menjadi sekitar 80 juta ton. "Let's wait and see," kata Dileep.

Secara grup, dalam jangka menengah BUMI ingin meningkatkan kontribusi pendapatan dari segmen non-batubara, yakni melalui PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). "Kontribusi dari mereka diharapkan meningkat berdasarkan rencana dan potensinya," tandas Dileep.

Tonton: 10 Sayuran yang Bagus untuk Penderita Diabetes Konsumsi, Cegah Gula Darah Naik

Rekomendasi Saham BUMI

 

Research Analyst Stocknow.id Emil Fajrizki mengamati kinerja BUMI hingga kuartal III-2024 menunjukkan dinamika yang cukup menarik. Penurunan pendapatan mencerminkan tantangan dari sisi harga batubara global yang melandai. Namun, ada lonjakan kontribusi dari segmen tambang mineral, khususnya emas.

"Hal itu sejalan dengan strategi diversifikasi BUMI untuk mengurangi ketergantungan terhadap batubara. Pertumbuhan laba bersih yang signifikan antara lain didapat dari efisiensi biaya operasional," kata Emil kepada Kontan.co.id, Selasa (3/12).

Di sisa tahun ini, volatilitas harga batubara tetap menantang. Tapi, jika kontribusi dari segmen mineral lanjut naik dan efisiensi operasional bisa dipertahankan, Emil menaksir kinerja bottom line BUMI akan tetap solid.

"Secara keseluruhan, fundamental BUMI masih memiliki prospek menarik, terutama jika diversifikasi dan efisiensi terus berjalan baik. Namun, perlu diwaspadai risiko fluktuasi harga komoditas global yang masih menjadi faktor utama," jelas Emil.

Dari sisi pergerkaan saham, Emil melihat dalam jangka pendek BUMI masih cenderung volatile, dengan potensi konsolidasi di sekitar support Rp 120 - Rp 130. Emil memandang ada peluang trading untuk menyentuh target harga di resistance Rp 160. Saran Emil, cutloss jika menembus ke bawah level support.

Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai pergerakan BUMI masih berada di fase uptrend dan di atas MA60. Herditya lantas menyarankan trading buy BUMI dengan mencermati support di Rp 133 dan resistance Rp 150, untuk target harga di Rp 155 - Rp 160 per saham.

Sementara itu, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Imam Gunadi memasukkan BUMI sebagai salah satu saham yang layak dicermati pada pekan ini. BUMI berpotensi terpapar katalis positif dari peluang meningkatnya permintaan batubara saat musim dingin di akhir tahun.

Imam lantas menyematkan rekomendasi buy saham BUMI untuk target harga di Rp 160. Tetapi, mesti lebih hati-hati jika sudah turun ke bawah Rp 140.

Baca Juga: Biaya Harian BYD Atto 3 Rp 18.527,20 Per hari, Cek Harga Mobil BYD Atto, Dolphin & M6

Selanjutnya: Jadwal M6 MLBB Swiss Stage Round 4 Hari ini (4/12), Bracket dan Link Live Streaming

Menarik Dibaca: Resep Cireng Isi dengan Cocolan Sambal Rujak, Tak Perlu Banyak Bahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×